Laju Pertumbuhan Pertumbuhan Penduduk di Seko Ditekan

121
ADVERTISEMENT

LUWU UTARA — Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara terus berupaya menekan atau mengendalikan laju petumbuhan penduduk melalui Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga atau KKBPK. Program KKBPK ini adalah upaya pemerintah dalam rangka mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Dan salah satu wilayah yang disasar adalah wilayah yang masuk kategori wilayah terpencil, seperti Kecamatan Seko.

Sub Koordinator Penata Kependudukan dan KB Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Andriani Usman, mengatakan pihaknya 4 hari di Seko melakukan pertemuan ketahanan keluarga, dengan sasaran kegiatan Kader Tribina.

ADVERTISEMENT

Kader Tribina yang dimaksud Andriani adalah Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Balita (BKB), dan Bina Keluarga Lansia (BKL). Tak hanya itu, terdapat sasaran lainnya yang juga mesti disentuh, yaitu Pokja Kampung KB, tokoh masyarakat, dan remaja. “Kegiatan Pertemuan Ketahanan Keluarga ini kita harap dapat meningkatkan kepedulian dan pemahaman masyarakat, khususnya remaja, tentang isu-isu kependudukan, pendewasaan usia perkawinan, serta kesehatan reproduksi,” kata Andriani di hadapan peserta pertemuan baru-baru ini di Kampung KB Desa Lodang, Seko.

Tak hanya itu, penguatan kelompok kerja (Pokja) Kampung KB juga diharapkan keterlibatannya dalam upaya meningkatkan ketahanan keluarga di Kecamatan Seko, khususnya di desa Lodang.

ADVERTISEMENT

Pada pertemuan tersebut, DP3AP2KB juga menyerahkan rompi Tim Pendamping Keluarga kepada Pembina Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Desa Lodang. Mengingat salah satu misi yang juga coba dibangun, selain menekan laju pertumbuhan penduduk, adalah mengakselerasi penurunan Stunting di wilayah terpencil.

“Tim Pendamping Keluarga ini terdiri dari bidan, Kader PKK dan Kader KB, yang nantinya akan melakukan pendampingan kepada kelompok sasaran risiko Stunting, yaitu remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas dan ibu yang memiliki bayi dan balita,” sebut dia. (rls)

ADVERTISEMENT