LUWU — Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah punya lima alasan sehingga dirinya menggenjot pembangunan jalan Bua–Rantepao.
Hal ini ia sampaikan saat kunjungan kerja ke Palopo dan Luwu, Kamis (21/11) kemarin.
Kata orang nomor satu di Sulsel ini, alasan pertama, ia ingin memperpendek jarak tempuh dan waktu tempuh menuju Bandara Bua.
Alasan kedua, Prof Andalan ingin mendorong potensi pertanian,
Ketiga, untuk memperlancar penyebaran produk-produk masyarakat setempat,
Keempat, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat, dan
kelima, jalan tersebut juga bisa menjadi alasan Bua dan Bastem akan menjadi daerah penyangga bagi Palopo dan Toraja.
“Kalau jalan ini sudah selesai dibangun, maka jalan ini akan memperpendek jarak ke Bandara Bua, baik dari arah Luwu ke Rantepao pun juga sebaliknya,” ucap Nurdin Abdullah saat berada di Bastem, Kabupaten Luwu, Kamis sore (21/11).
Nurdin Abdullah juga menyebut, Bastem sangat potensial untuk pengembangan sektor pertanian. Dengan terbukanya akses jalan ini, seluruh produk masyarakat yang ada di wilayah pegunungan Bastem dan Bua ini bisa dipasarkan secara langsung, baik ke Toraja maupun ke Palopo.
“Saya kira, ekonomi masyarakat akan tumbuh dengan cepat kalau jalan ini bisa terbuka, ini menguntungkan segitiga Luwu-Toraja Utara-Palopo,” beber NA.
Jalan Bua-Rantepao sengaja dibuat dengan lebar 14 meter dengan empat lajur kanan dan kiri.
“Kita merencanakan jalan ini menjadi dua jalur dan empat lajurnya. Mungkin bisa ditempuh paling banter 40 menit jika dari Rantepao. Dan kita juga bangun Bandara Buntu Kuni, nah mungkin akses dari Rantepao lebih dekat ke Bua daripada ke Buntu Kuni,” sebutnya.
Kata dia, selain dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten, pihaknya berharap suntikan dari APBN untuk menyelesaikan pekerjaan jalan tersebut. Sebab, jalan tersebut baru bisa diselesaikan dengan anggaran sebesar Rp200 Miliar.
Saya yakin pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih cepat kalau akses jalan cepat selesai, nah inilah bentuk kolaborasi, jadi apapun yang kita kerjakan secara team work, kita kuat insha Allah bisa dilakukan dengan mudah apalagi kehadiran provinsi memberikan support yang besar kepada kabupaten,” pamungkas mantan Sekjen Apkasi Indonesia ini.(Iys)