Hadiri Peringatan HPRL dan HJL, Gubernur Sulsel: Kembalikan Kejayaan Tana Luwu

880
Walikota Palopo, HM Judas Amir menjamu gubernur Sulsel, Nurdin Halid dengan buah Tarra' di rujab walikota, Selasa (22/1/19) kemarin. Tarra' merupakan salah satu buah khas di Tana Luwu. Selain tarra', Nurdin juga dijamu durian.
ADVERTISEMENT

PALOPO — Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah berkunjung ke Kota Palopo. Kedatangan Prof Andalan– begitu Nurdin Abdullah akrab disapa- menghadiri peringatan Hari Jadi Luwu (HJL) ke-751 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-71, Rabu (23/1/19) hari ini, yang digelar di Stadion Lagaligo Palopo.

Di momentum peringatan dua hari bersejarah bagi masyarakat Tana Luwu ini, Gubernur Nurdin mengajak empat kepala daerah di Luwu Raya dan seluruh rakyat Tana Luwu untuk mengembalikan kejayaan Tana Luwu.

ADVERTISEMENT

“Perang sudah selesai. Musuh kita saat ini adalah pengangguran dan kemiskinan. Itu musuh kita bersama. Saatnya kita kembalikan kejayaan Tana Luwu,” kata Nurdin Abdullah kepada KORAN SeruYA usai menunaikan salat magrib di masjid Jami Tua Palopo, Selasa (22/1/19) malam.

Nurdin Abdullah mengatakan, Tana Luwu sejak dulu dikenal dengan kejayaannya melalui sumber daya alam. “Sumber daya alam di sini begitu melimpah. Di Luwu Utara ada coklat. Ini yang perlu kita kembalikan kejayaannya. Kemudian di Lutim ada Danau Matano, dan masih banyak lagi potensi SDA di Tana Luwu. Sektor pariwisata ini juga perlu dikembangkan,” ujar mantan Bupati Bantaeng dua periode ini.

ADVERTISEMENT

Sebagai seorang gubernur, Nurdin Abdullah mengaku memiliki tanggungjawab membangun Tana Luwu. Makanya, di berbagai kesempatan ia menyebut akan berkantor di Kota Palopo. “Tujuan saya berkantor di Palopo ini adalah untuk mempercepat pembangunan di Luwu Raya,” tandasnya.

Ditanya soal pembentukan provinsi Luwu Raya, Nurdin mengaku belum saatnya. “Tunggu dulu, kalau mau provinsi yang perlu dipersiapkan adalah infrastukturnya dulu. Kalau ini sudah siap, baru kita bicara pemekaran,” katanya.

Provinsi Luwu Raya memang merupakan salah satu program kerja skala prioritas membangun infrastruktur di daerah terisolir, terutama di wilayah Luwu Raya.

“Kita malu menjadi gubernur kalau masih ada daerah yang terisolir, terutama di Luwu Raya, makanya saya berkantor di Palopo,,” kata Prof Nurdin Abdullah.

Nurdin Abdullah akan memfokuskan pembangunan infrastruktur dan menuntaskan persoalan Luwu Raya. Menurutnya, Luwu Raya merupakan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di Sulsel.

“Kami tidak pernah menjanjikan pemekaran. Tetapi saya ingin menuntaskan dan menata baik-baik Luwu Raya sebelum menjadi mandiri atau sebelum menjadi provinsi baru,” ujar Bupati Bantaeng dua periode ini. (asm)

ADVERTISEMENT