Jakarta — Stand Pameran Luwu Utara yang menyajikan produk Madu Trigona dan propolis dalam ajang Pameran dan Konferensi Perlebahan se-Asia di Merlyn Park Hotel Jakarta, membuat kewalahan panitia. Pasalnya, tetamu yang hadir yang sebagian besar dari mancanegara tersebut saling meminta penjelasan asal muasal pembuatan madu dan propolis serta jenis lebah dan metode penangkarannya.
“Alhamdulillah, kami bersyukur atas kehadiran para tamu yang datang silih berganti. Kami memberikan penjelasan sekaligus melayani pembelian,” tutur Ketua Forum Kelompok Usaha Bersama Luwu Utara, Paimin Ponijan, Selasa (23/10), di Jakarta. Ia mengaku kewalahan meladeni mereka. Pasalnya, rerata tamu yang hadir dari mancanegara. Meski demikian, Paimin tetap melayani mereka dengan bantuan penerjemah.
Memasuki hari kedua dari empat hari pelaksanaan pameran dan konferensi, panitia terus berusaha meminta pendampingan penerjemah dari Asosiasi Perlebahan Indonesia untuk memudahkan komunikasi bagi tamu mancanegara. Sebab ada juga beberapa investor yang perlu mendapatkan penjelasan secara detail, sehingga dengan adanya pendamping akan memudahkan berinteraksi.
“Ini juga PR untuk saya agar lebih banyak mengetahui bahasa Inggris” imbuh Paimin. Ia berharap team FOKUB Luwu Utara untuk berbuat lebih giat lagi untuk event-event internasional yang akan datang dan yang lebih penting adalah berupaya menata lebih cepat kesiapan daerah untuk menjadi tuan rumah dari event se-macam ini, jika diminta oleh pihak Asosiasi Perlebahan Indonesia untuk menjadi tuan rumah. (LH)