Mengenal dr Syukur Kuddus, Gila Bola Hingga Rela Jual Mobil Demi Biayai Pemain

505
ADVERTISEMENT

BAGI para pencinta olahraga khususnya sepakbola di Kota Palopo, nama dr Syukur Kuddus sudah lama dikenal. Ia menjadi salah satu sosok yang selalu hadir dan punya kepedulian tinggi di tengah terpuruknya prestasi sepakbola di kota ini. Lantaran kepeduliannya itu, banyak yang menganggapnya sebagai orang gila.

Sebab, untuk mengurus sepakbola hanya menguras dana dan pikiran. Tidak mendatangkan apa-apa, hanya mengeluarkan uang. ” Saya tidak memikirkan yang lain. Apalagi, sepakbola dan olahraga lainnya adalah hobi saya,” katanya saat podcast di program Maccarita di Youtube, Koran SeruYA, Minggu (29/01/2023) malam.

ADVERTISEMENT

dr Syukur yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Palopo ini mengungkapkan, awalnya ia total dalam mengurus bola saat Turnamen Amsal Sampetondok Cup yang digelar di Stadion Lagaligo Palopo. Saat itu, ia menjadi manajer sekaligus pemain Palopo United. Untuk memperkuat timnya, selain bermaterikan pemain lokal berkualitas, dr Syukur juga ‘membeli’ pemain nasional dan pemain asing. Ia tak mau kalah dengan kesebelasan lain yang juga jor-joran mendatangkan pemain.

Dengan tim yang komplit, Palopo United berhasil meraih juara pertama. ” Demi untuk membiayai tim saat itu, saya terpaksa jual mobil, ” kata pria kelahiran Kabupaten Luwu 27 April 1982 itu. Ia tak kapok. Tak ada penyesalan apapun. Setelah turnamen itu, energinya dunia sepakbola makin tinggi. Hampir semua turnamen sepakbola yang ada di Luwu Raya, ia didapuk menjadi manajer merangkap pemain.

ADVERTISEMENT

Nama klub yang dipegangnya sekarang adalah Abdul Syukur Kuddus (ASK) Comunity. Ia kerap bermain dengan posisi Striker atau pencetak gol. Dokter Syukur mungkin memang dilahirkan untuk mengurus bola. Beberapa waktu lalu, ia terpilih menjadi Ketua Askot PSSI Kota Palopo.

Selain bola, olahraga lainnya digelutinya adalah Karate. Bahkan, ia ditunjuk menjadi Ketua Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Kota Palopo. ” Waktu itu saya menjadi Ketua Musda FORKI Palopo. Bapak Ellong Tjandra (Ketua FORKI Sulsel) langsung menunjuk saya. Kitami nak yangurus Karate di Palopo. Ini tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan jadi saya harus terima,” ungkapnya.

Ia mengaku kecintaannya dengan dunia olahraga tak lepas dari profesinya sebagai dokter. Untuk sehat harus dibarengi dengan olahraga. Saat ini, ia dan istri mencoba menekuni dunia bisnis dengan membangun Cafe Imunne di Lapangan Pancasila Kota Palopo. Cafe ini beda dengan yang lainnya. Menyajikan berbagai macam jus dengan bahan dasar sayur dan buah-buahan yang berguna untuk tubuh manusia.

Jelang pilkada Palopo, banyak yang mendorongnya untuk maju dan ikut dalam kontestasi lima tahunan itu. Namun, dokter Syukur mengaku punya banyak pertimbangan. Terutama dengan keluarga.

” Memang banyak yang mendorong saya untuk maju. Bahkan di media sosial sudah banyak akun yang mensosialisasikan. Rata-rata mereka meminta saya untuk maju. Tapi tentu saya harus mengukur diri. Apalagi, status saya masih ASN,” katanya. ” Istri
bilang, untuk saat ini lebih baik di profesita mi,” tandasnya. (and/roy)

ADVERTISEMENT