MAKASSAR — Jemaah Haji Kloter 08 tiba di Bandara Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pada Sabtu sore 29 Juni 2024. Mereka menggunakan pesawat Garuda GIA 1208. Diketahui, kloter 08 UPG ini diisi oleh 36 jemaah haji asal Kota Makassar, 117 dari Kab. Gowa dan 288 jemaah dari Kab. Luwu, serta lima Petugas Kloter dan 3 Petugas Haji Daerah (PHD).
Mereka pulang tidak lengkap. Satu jemaah asal Luwu bernama Rahmawati Sape Barama (70) asal Kab. Luwu masih tinggal di Makkah menjalani perawatan. ” Insya Allah, setelah sembuh akan segera dipulangkan ke Tanah Air,” kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kab. Luwu, Ahyar Kasim yang didaulat menerima kloter 08 di Makassar.
Dia berharap kemabruran haji jemaah ditentukan setelah kembali ke lingkungan masing-masing. “Jagalah hajinya, mabrur itu jika ada peningkatan keimanan, dan status haji itu merupakan filter dalam berbuat, olehnya itu seseorang yang menyandang gelar haji kalau bertindak harus berhati-hati,” paparnya.
Setelah tiba di Bandara Udara Hasanuddin, satu persatu jemaah yang turun dari pesawat dipayungi petugas menuju Bus Damri yang akan mengangkut mereka ke aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar, tempat dilangsungkannya prosesi penerimaan dan penyerahan jemaah oleh PPIH kepada Pemerintah Daerah asal jemaah.
“Meskipun hujan deras, namun proses memindahkan jemaah dari pesawat ke bus Damri tetap berjalan lancar karena para petugas memang telah disiapkan untuk menghadapi kondisi seperti ini,” ujar Muh. Nur, PPIH bagian penjemputan jemaah. Sementara itu, sesampainya di aula Arafah, jemaah kloter 08 ini mendapat sanjungan dari Sekretaris PPIH UPG, H. Ikbal Ismail. Kloter 08 ini dinilai sebagai kloter paling patuh.
“Dari beberapa kloter yag kami terima sebelumnya, kloter 08 ini yang paling patuh, karena hampir semuanya pake seragam batik sesuai imbauan kami,” ucap Ikbal Ismail, Sekretaris PPIH Debarkasi UPG dalam sambutannya. Kenapa anjuran mengenakan batik seragam itu disampaikan, lanjut Ikbal, karena selama ini jemaah Sulsel selalu jadi sorotan hanya karena kebiasaan mengenakan pakaian glamor ketika tiba di tanah air.
Ikbal kemudian berpesan kepada jemaah agar mejaga lisan, prilaku dan ibadahnya sekembalinya dari tanah suci, karena menurutnya itulah yang menjadi salah satu ciri haji mabrur. “Dalam bertutur kata, lisanta terjaga. Bicarakan yang baik-baik saja. Jangan menyakiti dan merendahkan orang lain, tingkatkan silaturrahmita dan juga ibadahta,” imbaunya. (*)