KORANSERUYA.COM–Seringnya dua kelompok pemuda di Kelurahan Mancani terlibat bentrok mengundang keprihatinan berbagai kalangan di Kota Palopo, Sulsel. Dua kelompok pemuda yang selalu terlibat bentrokan di Mancani, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, yakni kelompok pemuda Batu dan Urri.
Padahal, dua kelompok pemuda di Mancani itu, tinggal di wilayah yang berdekatan. Mereka juga masih memiliki garis kekerabatan. Namun, entah apa penyebabnya, dua kelompok pemuda ini bagai ‘musuh’ yang memiliki dendam kesumat.
Pengamat sosial kemasyarakatan di Kota Palopo, Asnawi Mas’ud, menilai, persoalan bentrok pemuda Batu dan Urri di Mancani perlu mendapat perhatian serius semua pihak, terutama pemerintah dan tokoh masyarakat setempat.
Asnawi menyarankan kepada Pemkot Palopo agar ada langkah-langkah taktis ditempuh untuk mencegah terjadinya bentrok pemuda di Mancani. Salah satu sarannya, yakni sebaiknya Pemkot Palopo memilih sedikitnya 15 pemuda dari Batu dan Urri untuk dibekali pendidikan militer di Pakatto, Makassar. “Pendidikan militer ini semacam pendidikan bela negara,” kata Asnawi kepada KORAN SERUYA, Kamis (19/8/2021).
Selepas mengikuti pendidikan bela negara di Pakatto, perwakilan pemuda Battu dan Urri kemudian dibekali life skills atau keterampilan kerja sesuai bakat dan minatnya di BLK Palopo.
“Kemudian, lepas mengikuti pelatihan kerja di BLK, mereka diberi modal usaha agar bisa membuka usaha. Beri peralatan kerja. Kalau ini bisa terlaksana, saya sangat yakin persoalan konflik di Mancani akan selesai,” ujar Asnawi.
Asnawi berpendapat, faktor ekonomi menjadi pemicu seringnya terjadi aksi tawuran antar dua kelompok pemuda di Mancani. Apalagi jika banyak pemuda
tidak bekerja alias pengangguran maka akan sangat mudah menciptakan hal yang negatif seperti aksi tawuran.
“Dalam hal ini haruslah ada kegiatan yang positif terlebih yang menunjang faktor ekonomi mereka sehingga menciptakan kesejahteraan warga. Perbaikan ekonomi itu sangat penting terhadap warga. Jika ada perbaikan ekonomi, terutama pemuda setempat memiliki kegiatan ekonomi, maka mereka tidak akan terlibat tawuran atau bentrokan,” tegasnya.
Kegiatan perbaikan ekonomi itulah kata Asnawi, perlu mendapat perhatian Pemkot Palopo terhadap pemuda di Mancani. “Salah satu upaya bekali mereka dengan keterampilan kerja, beri bantuan modal dan peralatan kerja,” katanya.
Bentrokan dua kelompok pemuda di Mancani dalam beberapa hari terakhir sudah terjadi dua kali, yakni Senin (16/8/2021) dan Rabu (17/8/2021) lalu. Bahkan bukan
hanya kali itu saja mereka bentrok.
Tahun lalu, bertepatan peringatan HUT Proklamasi RI ke-75, 17 Agustus 2020, mereka juga terlibat bentrokan hingga menyebabkan jalan Trans Sulawesi poros Palopo macet.
Bentrokan terparah terjadi pada 22 Oktober 2020. Sebab, bentrokan pemuda Batu dan Uri yang terjadi saat itu, menelan 1 korban jiwa. Salah seorang pemuda yang melintas di lokasi bentrokan tewas terkena muntahan peluru senjata rakitan Papporo.
Kapolsek Telluwanua, Iptu Idris mengakui, bentrokan yang terjadi pada 22 Oktober 2020 itu, merupakan yang terparah karena menelan 1 korban jiwa. “Bentrokan pemuda Batu dan Uri sudah berulangkali terjadi, termasuk upaya perdamaian juga sudah berulangkali,” katanya.
Namun, ya kembali terjadi sehingga kita sangat prihatin. “Kita berharap, dua kelompok pemuda ini saling berdamai dan tidak lagi melakukan bentrokan karena warga yang jadi korban,” lanjut Iptu Idris. (liq)