Soal Pembentukan PSC 119 JA, Kadinkes Palopo Tegaskan Tidak Ada Aturan Dilanggar

1608
Plt Kadis Kesehatan yang juga Asisten II Pemkot Palopo, Taufiq saat meninjau kelurahan PonjalaE
ADVERTISEMENT

PALOPO–Pemerintah Kota Palopo membentuk public safety center (PSC) 119 Jemput Antar atau PSC 119 JA. Pembentukan ini sesuai hasil konsultasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Palopo dengan Kementerian Kesehatan RI, di Jakarta, belum lama ini.

Plt Kadis Kesehatan Kota Palopo, Taufiq menyebutkan, pihaknya membentuk PSC 119 JA tidak ada regulasi atau aturan yang dilanggar, karena sebelumnya telah dikonsultasikan Walikota Palopo, HM Judas Amir bersama Dinkes Palopo di Kementerian Kesehatan.

ADVERTISEMENT

Menurut Taufiq, Pemkot Palopo telah membentuk layanan Jemput Antar (JA) selama lima tahun terakhir ini, untuk melayani masyarakat Kota Palopo yang sakit dengan cara mendatangi rumah pasien. Dalam prinsip kerjanya, layanan JA hampir sama dengan PSC 119, sehingga Kementerian Kesehatan RI menyarankan agar dua lembaga tersebut dilebur jadi satu, karena sama-sama menangani kegawatdaruratan.

Dikatakan, PSC 119 JA ini tidak hanya melibatkan Dinas Kesehatan. Namun, lembaga ini akan melibatkan lintas sektoral, seperti Dinas Kesehatan, polisi, pemadam kebakaran, dinas sosial, BPBD, Satpol-PP, dan lain-lain. PSC 119 JA akan dibuatkan SK oleh Walikota Palopo, HM Judas Amir, yang akan diteruskan ke Kementerian Kesehatan RI. “Jadi, perlu dipahami, layanan PSC 119 JA nantinya melibatkan banyak pihak,” katanya.

ADVERTISEMENT

Dijelaskan Taufiq, dalam pelaksanaan PSC 119 JA, Pemkot Palopo akan sharing anggaran dengan Pusat, dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI. “Pemkot tetap mengalokasikan anggaran untuk PSC 119 JA, tetapi tetap mendapatkan bantuan dari Pusat,” katanya.

Disinggung mengenai adanya PSC 119 yang telah terbentuk lebih awal di Kota Palopo, Taufiq menyebutkan, pembentukan PSC 119 JA tidak terkait dengan lembaga
yang telah ada sebelumnya.

Malah, Taufiq mengaku senang jika banyak lembaga yang ada di daerah ini, yang tugasnya menangani kegawatdarutan dan kemanusiaan. “Semakin banyak lembaga
semakin baik. Lembaga yang sudah ada dan sudah berjakan selama ini, silakan jalan. Kami malah berterima kasih jika ada lembaga yang ikut menangani kegawatdarutan seperti PSC 119 JA. Kami siap bermitra,” imbuh Taufiq. (dini)

 

ADVERTISEMENT