SERUYA Top News: Kisruh Tambang di Bajo, Lutra Punya Bus Damri Baru, Dosen Dituduh Mahasiswinya Berbuat Cabul di Palopo, dan Corona Menggila Lagi di Lutim

250
ADVERTISEMENT

PALOPO

Seorang oknum dosen salah satu perguruan tinggi di Palopo berinisial P (50) diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswinya sendiri di taman dekat Lapangan Pancasila.

Dituturkan Kasubag Humas Polres Palopo, AKP Edy Sulistyono, saat dikonfirmasi, kejadiannya bermula saat korban sebut saja Ayu, 21 tahun (nama samaran), diminta oleh dosennya, untuk datang mengumpulkan tugas di dekat lapangan Pancasila, Palopo, Kamis (28/01/21) kemarin.

ADVERTISEMENT

“Kejadiannya hari Kamis, sekira pukul 10.00 Wita atau masih siang, korban datang melapor sendirian di Unit SPKT Polres Palopo,” beber Edy, Jumat (29/01/21).

“Berdasarkan keterangan korban, yang mengaku saat itu dia diminta datang untuk mengumpulkan tugas kuliahnya,” sebutnya.

ADVERTISEMENT

Sang oknum dosen rupanya sudah menunggu di atas mobilnya. Disitulah Pelaku diduga melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswinya.

Konfirmasi Pelaku

Dosen salah satu perguruan tinggi di kota Palopo itupun kemudian menceritakan kronologisnya.

“Saya hanya menanyakan tugasnya bagaimana, tiba-tiba dia langsung mau menemui saya, saya juga heran, sebelumnya dia yang hubungi saya untuk datang kumpulkan tugas, tapi tidak datang-datang, tapi pas saya yang telepon, dia langsung datang padahal saya tidak panggil,” akunya.

P juga membantah bahwa pada saat si Ayu tiba di lokasi dan masuk ke dalam mobil, langsung mengunci pintu mobilnya.

“Saya tidak pernah mengunci pintu mobil saya, bahkan saat di mobil Ayu sempat curhat pada saya tentang pacarnya yang melarang ia untuk kuliah,” ujarnya.

Lebih lanjut, P menjelaskan, kalau ia melakukan pencabulan dengan meraba tubuh molek Ayu hingga meronta-ronta seperti yang ada di pemberitaan, tentu orang-orang pasti akan berdatangan, karena Lapangan Pancasila adalah tempat keramaian.

“Saat ia hendak keluar dari mobil, dia tidak tahu cara buka pintu, jadi saya bantu dia untuk membukakan pintu. Tapi saya tidak sengaja menyentuhnya (bukan meraba), saya tidak akan mungkin melakukan Pencabulan atau Pelecehan, selain dia mahasiswi saya, dia juga adalah tetangga saya sendiri,” sebut P.

“Sudah di kepolisian katanya, cuma sampai saat ini, saya belum dapat panggilan…,” aku P soal pemanggilan dirinya di Polres Palopo.

“Tadi pagi ke sana, saya tanya mengenai pengejaran, tapi tidak ada katanya…sakit kepalaku nanda tidak bisaka chat….,” tulis P, mengakhiri percakapan saat dikonfirmasi Koran Seruya.

Inspirasi Gambar Gerobak Unik Ala FOOD TRUCK Buat Jualan Makanan & Minuman
Ilustrasi gerobak UKM. Foto: Blogger

Mantap, Ada Gerobak UKM untuk Pedagang Kakilima

Pemerintah Kota Palopo melalui Dinas Perdagangan memprogramkan pengadaan “Gerobak UKM” untuk disalurkan khusus ke pedagang kaki lima di kota Palopo.

Kepala Dinas Perdagangan Palopo, Zulkifli Halid ST MSi mengatakan, Gerobak UKM itu digelontorkan lewat APBD pokok sebesar Rp135 juta.

“Tahun ini direncanakan dibuat dan akan disalurkan kepada pedagang kaki lima yang memiliki usaha namun belum punya gerobak jualan.”

Persyaratan memperoleh bantuan Gerobak UKM ini, pedagang harus punya embrio usaha.

“Gerobak UKM ini, diupayakan akan dibuat dengan kualitas sebagus mungkin. Sehingga, fasilitas itu bisa digunakan pedagang dalam waktu yang cukup lama.”

Program ini untuk menyikapi dan menindaklanjuti usulan masyarakat, sebut Zulkifli yang juga Plt Setwan DPRD Palopo itu.

LUTIM

Corona Mengganas, 3 Lagi Warga Luwu Timur Dimakamkan

Luwu Timur kembali kembali menginformasikan kabar duka, dimana lagi-lagi terdapat 3 pasien terpapar covid19 meninggal dunia.

Masdin, kepala dinas Kominfo Lutim yang juga Juru Bicara Satgas Penanganan Covid19, di Malili mengatakan, ada penambahan 47 kasus baru di Luwu Timur, dimana ada 3 tercatat  meninggal dunia.

“Ketiganya masing-masing dari Kecamatan Wotu, Wasuponda dan Towuti. Tambahan tersebut membuat jumlah kasus konfirmasi meninggal dunia menjadi 49 orang.”

Untuk pasien sembuh dari COVID-19 pada hari ini juga bertambah sebanyak 14 orang.

Yakni dari kecamatan Burau 4, kecamatan Tomoni 4, kecamatan Wasuponda 2, kecamatan Malili 2, dan 2 orang sisanya dari kecamatan Wotu dan Nuha.

Berkat adanya 14 tambahan tersebut, kini total pasien sembuh mencapai 2.516 kasus.

“Mari tetap disiplin terapkan protokol kesehatan, agar kita bisa terhindar dari virus corona penyebab penyakit covid-19,” ajak mantan Camat Nuha itu.

MASAMBA

Bus Damri Rute Masamba-Rongkong dan Rongkong-Masamba via Sabbang Mulai Operasi

Perum Damri sudah mulai resmi mengoperasikan armada bus perintis dengan rute Masamba-Sabbang-Rongkong di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Minggu (24/01/2021), pekan lalu.

Ada dua armada bus perintis Damri yang resmi dioperasikan untuk melayani masyarakat Sulsel di rute Masamba-Sabbang-Rongkong.

Peresmian armada bus perintis Damri ini dilakukan oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman didampingi Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.

“Semoga pengoperasian bus Damri ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Rongkong,” ujar Andi Sudirman Sulaiman, Minggu (24/01/2021).

Sementara itu, Indah Putri Indriani mengatakan dirinya tidak menyangka akan ada armada bus yang dioperasikan hingga ke wilayah Rongkong.

“Hal ini sangat kami syukuri. Karena memang kami tidak pernah bayangkan. Tapi hari ini kami resmikan jalur Masamba-Sabbang-Rongkong,” ungkapnya.

Indah berharap, pihak Damri bisa memperluas jangkauan armada bus perintisnya ke wilayah lainnya.

“Karena saat ini infrastruktur jalan masih terus dibenahi. Jika semua sudah selesai, kami harap bus Damri juga bisa menjangkau ke Kecamatan Seko, Sulsel,” katanya.

Sekadar informasi, satu kali perjalanan untuk rute Masamba-Sabbang-Rongkong diklaim bisa ditempuh dalam waktu tiga jam saja.

“Waktu itu normal tanpa hambatan, tiga jam sudah sampai Rongkong. Kami sudah uji coba sebelum launching rute Masamba-Sabbang-Rongkong,” sebut Manager Usaha Perum Damri Makassar, Misran Hakim.

Kemudian untuk keberangkatannya untuk saat ini dijadwalkan mulai pukul 10.00 Wita dari Terminal Masamba setiap harinya.

“Satu pekan ke depan kami masih sesuaikan. Kami atur lagi jadwal keberangkatannya dengan melihat kebiasaan masyarakat naik kendaraan umum,” tutur Misran.

Misran menambahkan, dua armada bus perintis tersebut beroperasi dengan titik keberangkatan yang berbeda.

“Satu bus mulai dari Terminal Masamba, sisanya berangkat dari Rongkong,” imbuhnya.

Sosialisasi terkait beroperasinya bus perintis Damri juga perlu dilakukan, karena banyak masyarkat yang masih keliru.

“Banyak masyarakat menganggap kalau naik bus itu harus keluar daerah atau perjalanan jauh. Padahal tidak semua seperti itu,” jelas Misran.

Tambang galian C milik PT Alim Perkasa di Bajo. Foto: Tekape.co.id

LUWU

Tambang di Bajo Luwu Kembali Disorot Warga

Puluhan warga Desa Tallang Bulawang, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menggelar aksi unjuk rasa di Sungai Suso, Jumat (29/1/2021).

Mereka demo karena menolak kehadiran tambang galian C yang berada di sungai tersebut.

Aksi yang dilakukan warga adalah yang kesekian kalinya.

Namun, katanya tidak pernah digubris oleh pemilik tambang.

Saat warga menggelar aksi, alat berat yang sementara mengeruk material diminta berhenti.

Diduga tambang galian C tersebut adalah milik salah satu anggota DPRD Luwu.

Ia sekaligus Direktur CV Alim Perkasa yang memperoleh izin mengelola tambang galian C di Sungai Suso.

Warga mengatakan, kehadiran tambang menyebabkan sedikitnya 20 hektare lahan sawah di Desa Tallang Bulawang kini tak berproduksi lagi.

Bahkan, puluhan rumah warga juga terancam hanyut.

“Rumah saya tinggal 20 meter lagi dari sungai. Saya khawatir jika tambang dilanjutkan, rumah saya akan tersapu air sungai,” kata warga Desa Tallang Bulawang Sudirman.

Sementara itu, Direktur CV Alim Perkasa, M Ibrahim Besar Nuhung, Sabtu (30/01/2021) mengaku bahwa perusahaannya yang mengelola tambang di Sungai Suso punya izin lengkap.

”CV Alim Perkasa tidak mungkin melakukan penambangan sampai sekarang jika izinnya tidak ada. Semuanya lengkap yang dikeluarkan oleh PTSP Provinsi Sulsel sejak tanggal 22 Juli 2020 lalu,” kata Ibrahim yang juga legislator PPP di DPRD Luwu itu.

Ibrahim menampik jika aktivitas penambangan miliknya sebabkan abrasi.

Sebab menurut dia, jarak penggalian dengan fasilitas umum seperti bendung dan Jembaran Tomatoppe sudah sesuai dengan Permen PU yakni kurang lebih 1.200 meter ke hilir.

”Apa yang kami lakukan tidak akan mungkin merugikan masyarakat setempat,” tandas Ibrahim kepada awak media.

Diketahui, aksi penolakan warga Desa Tallang Bulawang terkait aktivitas tambang sudah sekian kali terjadi.

Namun, penggalian tetap berjalan. Warga berharap ada solusi dari pemerintah terkait masalah itu.

Sementara itu, Camat Bajo, Amran, mengatakan, pihaknya akan mempertemukan kedua belah pihak, yakni warga maupun pemilik tambang.

”Insya Allah, hari Senin (1/2/2021) perwakilan warga dan pemilik tambang akan dipertemukan untuk mencari solusi masalah ini,” katanya.

Sebelumnya. di bulan Oktober tahun 2020 lalu, puluhan warga Desa Kadong-kadong, Kecamatan Bajo Barat, juga mendatangi area tambang galian C milik PT Alim Perkasa untuk menghentikan paksa aktivitas pertambangan yang mereka nilai merugikan.

Sayangnya, warga yang tiba di lokasi langsung dihalau aparat keamanan dari TNI dan Kepolisian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kepala Desa Kadong-kadong waktu itu, Supriadi, mengatakan, pihak perusahaan PT Alim Perkasa masuk ke lokasi tanpa ada pemberitahuan sebelumnya untuk melakukan aktivitas tambang.

“Mereka masuk tanpa ada pemberitahuan dan mengelola tambang galian C, seperti sirtu, pasir dan batu, sehingga masyarakat melakukan aksi. Sebelumnya kami menyurati DPRD terkait  tambang ini, tapi tak ada respons dari sana,” kata Supriadi.

Menurut Supriadi, jika aktivitas tambang galian C terus dilakukan, maka akan berdampak pada puluhan hektare lahan persawahan warga terkikis.

(*/har/rah)

ADVERTISEMENT