Transformasi Universitas Mega Buana Palopo, Berawal Dari Bimbingan Belajar, Kini Sudah Buka Fakultas Kedokteran

116
Prof Dr Hj Nilawati Uly, S.Si, APT, M.Kes, CIPA dan H Rahim Munir, SP, MM.
ADVERTISEMENT

PALOPO — Universitas Mega Buana (UMB) Palopo dibawah naungan Yayasan Pendidikan Mega Buana Palopo terus berupaya meningkatkan kualitas layanan pendidikannya dengan melakukan berbagai terobosan. Universitas yang awalnya dari sebuah bimbingan belajar kini menjadi Universitas Pertama Penyelenggara Fakultas Kedokteran di luar Kota Makassar, Sulawesi Selatan dalam kurun waktu 14 tahun.

UMB Palopo mulai dirintis saat Kota Palopo berusia 6 Tahun, tepat pada tahun 2008 lalu oleh dua wija to luwu, pasangan suami istri, H Rahim Munir, SP, MM dan Prof Dr Hj Nilawati Uly, S.Si, APT, M.Kes, CIPA., komitmennya untuk ikut andil dalam membangun dunia pendidikan dan kesehatan di wilayah Tana Luwu ini, diungkapkan Prof Hj Nilawati Uly. Dimulai dari sebuah Bimbingan Belajar lalu bertransformasi menjadi Stikes dengan 3 Program Studi dan lalu menjadi Universitas dengan 11 Program Studi.

ADVERTISEMENT

Jelang usia 15 tahun, tepat pada 28 Februari 2024, Fakultas Kedokteran hadir sebagai yang pertama di Tana Luwu, khususnya Kota Palopo sehingga total jumlah program studi sebanyak 13 dengan 5 Fakultas. Rektor Universitas Mega Buana Palopo, Prof Dr Hj Nilawati Uly, S.Si, APT, M.Kes, CIPA.,saat ditemui media, Minggu 28 April 2024 menuturkan perjalanannya.

UMB Palopo tumbuh seiring dengan pembangunan yang begitu pesat di wilayah tana Luwu ini, mulai dari Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur dan Kota Palopo sebagai tempat berdirinya Universitas Mega Buana Palopo. UMB Palopo yang hadir dengan semangat kearifan lokal menawarkan layanan pendidikan kepada Wija to Luwu Luwu agar tak perlu lagi jauh jauh ke luar Kota, tentunya dengan biaya kuliah yang lebih murah dengan fasilitas lengkap, saat ini ternyata juga diminati oleh masyarakat dari Dari Manado, Gorontalo, Palu, Sulbar, Papua, Kalimantan dan berbagai daerah lainnya menempuh pendidikan disini.

ADVERTISEMENT

Hal itu semakin menegaskan UMB Palopo turut dalam mewujudkan Kota Palopo dan wilayah Tana Luwu ini sebagai daerah tujuan pendidikan. “Di momen HUT Kota Palopo yang jatuh pada Senin, 29 April 2024 dan HUT Luwu Utara pada 27 April 2024, Mei 2024, kemarin serta menuju Dies Natalis UMB Palopo yang ke 15 tahun pada 22 Juni 2024, Kami berkomitmen untuk terus berupaya memberikan layanan pendidikan yang lebih baik kepada masyarakat,”ucapnya.

Kampus Universitas Megabuana Palopo.

Diketahui, UMB Palopo awalnya didirikan dari sebuah lembaga bimbingan belajar, kemudian melakukan pengurusan dan membentuk perguruan tinggi dengan dengan 3 Program Studi diantaranya Sarjana Ilmu Keperawatan, Sarjana kesehatan masyarakat dan Diploma Empat Bidan Pendidik.

Dengan fasilitas yang seadanya, awalnya UMB Palopo berupaya meyakinkan masyarakat untuk menempuh pendidikan di sebuah rumah bekas pemerintah, dengan kursi pinjaman mertua yang di renovasi ulang.

“Angkatan pertama itu, tempat kuliahnya itu rumah yang kami beli, kursinya dipinjam dari mertua kemudian dijahit sama tante, di renovasi ulang lah,” tuturnya. Pengurusan kelengkapan administrasi pun itu dilakukan secara mandiri untuk mendapatkan izin dari Kementerian di Jakarta dengan biaya seadanya.

” Pontang-panting lah, sehingga tak sekali kami menginap dalam waktu yang lama agar hemat dalam biaya kepengurusannya,”ujarnya. Pembina Yayasan Pendidikan Mega Buana Palopo, H Rahim Munir yang terus mendukung juga harus turun tangan sebagaimana pimpinan Perguruan Tinggi yang terjun langsung.

Dengan melakukan berbagai terobosan, menyiapkan sarana yang lengkap dan sebagainya. “Melengkapi sarana, memperbaiki kualitas pendidikan, membantu alumni dalam penyerapan tenaga kerja itu terus dilakukan, melakukan akreditasi terhadap semua program studi, sehingga dengan komitmen yang kami pegang tak butuh waktu lama Stikes Mega Buana Palopo beralih status menjadi Universitas Mega Buana Palopo,dan semua program studi yang dikelola terakreditasi,”ungkapnya.

Diungkapkan, banyak upaya yang dilakukan Pembina yayasan dalam mendukung pendirian kampus. Salah satunya adalah Hotel yang merupakan milik pribadi dialih fungsi menjadi rumah sakit sebagai persiapan awal pendirian Fakultas Kedokteran. Itu terjadi di tahun 2016. Kemudian mengajak mahasiswa melakukan benchmarking ke sejumlah negara di 4 benua, dan masih banyak lagi. “Ya, tahun 2016 kami sudah bercita-cita untuk mendirikan Fakultas Kedokteran, dialih fungsi lah Hotel Mega Buana Palopo menjadi sebuah rumah sakit, sebagai upaya paling awal,”katanya.

Usai bertransformasi menjadi sebuah Universitas, layanan pendidikan terus ditingkatkan dengan menambah program studi dengan total studi yang dibina yakni Program Magister (S2) & Profesi dengan S2 Kesehatan Masyarakat, Profesi Ners (ns.), Profesi Bidan (bd.), S1 Kesehatan Masyarakat, S1 Ilmu Keperawatan, S1 Kebidanan, S1 Perdagangan Internasional, S1 Kewirausahaan, kemudian mengalih kelola STIH Damarica dengan menambah dengan program studi Ilmu Hukum.

Tahun 2024 mengalih kelola STIK Imanuel Toraja dengan tambahan 2 Program Studi yakni, S1 Sistem Informasi dan S1 Informatika. Dalam proses transformasi yang dilakukan, disisi internal, UMB Palopo melakukan reakreditasi sehingga dalam prosesnya mendapatkan nilai akreditasi Institusi Baik Sekali dari BAN-PT, predikat tersebut menjadikan UMB Palopo sebagai perguruan tinggi pertama yang terakreditasi Baik Sekali di wilayah Tana Luwu dan Tana Toraja.

Dan sebagai puncak di tahun 2024 ini, pada momen 28 Februari, UMB Palopo menerima SK penyelenggaraan 2 Program Studi yakni S1. Kedokteran dan Profesi Dokter. Hal itu yang mengukuhkan UMB Palopo juga sebagai perguruan tinggi pertama penyelenggaran Fakultas Kedokteran diluar Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Universitas Mega Buana Palopo dibawah bendera Yayasan Pendidikan Mega Buana Palopo dalam milestone-nya akan melakukan pengembangan baik secara internal maupun eksternal yakni perluasan wilayah kerja.

Khusus di Kota Palopo, akan dibangun 4 hingga 5 kampus, dimana dua kampus telah berdiri megah dengan gedung tertinggi 6 lantai ditambah rooftop. Kemudian pengembangan keluar seperti di Kabupaten Sinjai yang telah berdiri Akbid Mega Buana, di Sulbar juga telah dilakukan penerimaan SK penyelenggaraan untuk Sekolah Tinggi Ilmu Maritim (STIMAR) Mega Buana Mamuju serta rencana pengembangan ke wilayah Sulawesi Tengah.

“Tentunya upaya ini kita lakukan untuk peningkatan SDM kita, bagaimana masyarakat bisa mendapatkan layanan pendidikan yang baik, yang lebih dekat, biaya kuliah yang lebih hemat, dengan fasilitas yang lengkap,”tandasnya. (*)

 

ADVERTISEMENT