BELOPA –Usai Menggelar Monev Terpadu Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)Kabupaten Luwu,Plt Kadis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana( DPPKB) Kabupaten Luwu Hj Enrika di dampingi Camat Larompong Selatan Herman Alias bersama tim lintas Organisasi Perangkat Daerah(OPD) yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting(TPPS) Kabupaten Luwu diantaranya Dinas PP dan KB, Dinas PUPR, Perkim, Dinas Sosial, Dinas infokom, Dinas Pendidikan, dan Dinas Ketahanan Pangan serta petugas Kesehatan dari Puskesmas setempat Menemui Balita umur 6 bulan yang terdampak stunting di Desa Temboe, Kecamatan Larompong Selatan(Senin 10/12/2024).
Saat dikunjungi tim TPPS Nur Safitri (6 bulan) terlihat menderita stunting, kondisi fisiknya terlihat kurus dan mengalami gejala pembengkakan pada kepalanya.Nur Safitri sendiri adalah warga Desa Temboe Kecamatan Larompong Selatan dan putri dari pasangan suami istri Jumadi dan Hasbiah.
Menurut Ibu Kandungnya Hasbiah, putrinya itu menderita stunting sejak lahir “Sejak lahir sudah seperti ini kondisinya”kata Hasbiah
Dia menyebut selama ini belum tersentuh oleh bantuan pemerintah karena kendala administrasi kependudukan
“Nur Safitri ini belum masuk dalam daftar Kartu Keluarga kami dan itu kendalanya” keluh Hasbiah
Dari informasi di sekitar tempat tinggal Hasbiah dan Jumadi, pasangan suami istri tersebut hanya menumpang tinggal di rumah mertua mereka,keduanya belum memiliki rumah pribadi.
Kondisi rumah mertua dari Hasbiah nampak sangat sederhana dan berada di bibir pantai Ponnori salah satu kampung nelayan di Larompong Selatan. Saat di kunjungi Plt Kadis DPPKB Luwu, Hj Enrika dan tim gabungan TPPS Kabupaten Luwu, terlihat kondisi fisik Nur Safitri sangat lemah akibat gejala kondisi kepalanya nampak mulai membesar.
Hj Enrika menyebut pihaknya sudah melihat langsung kondisi Nur Safitri dan koordinasi lintas OPD yang tergabung dalam tim TPPS sedang di lakukan.
“Kondisi Nur Safitri ini menjadi perhatian serius dari kami dan tim TPPS,upaya pencegahan stunting tentu segera di lakukan”kata Enrika sambil mengurai bukan saja Nur Safitri tentu balita lainnya yang terdampak stunting menjadi skala prioritas untuk di tangani secepatnya.
Dia menambahkan Monev Terpadu melibatkan OPD sedang di di jalankan,kita sudah Monev di kecamatan Larompong Selatan dan Larompong,sesuai petunjuk Bapak Pj Bupati Luwu Muh Saleh langkah percepatan penurunan angka stunting di Luwu sedang kita genjot ,ujarnya.
Sementara itu Camat Larompong Selatan Herman Alias mengakui bahwa warganya tersebut(Nur Safitri) terkendala di Administrasi Kependudukan dan sudah beberapa kali kami turun meminta aparat desa untuk turun tangan menyelesaikan masalah kependudukan yang menjadi penghalang pengobatan Nur Safitri.
“Sudah saya ingatkan Kepala Desa Setempat soal Nur Safitri untuk membantu kendala yang di hadapi orang tuanya”kata Herman Alias.
Namun demikian menurut Herman Alias,tadi Ibu Kadis DPPKB Hj Enrika dan tim TPPS sudah memberikan sumbangan pribadi untuk membantu meringankan kondisi Nur Safitri termasuk kami di kecamatan sudah pula secara pribadi memberi bantuan kemanusiaan.
“Kita berharap ada bantuan makanan bergizi dari kabupaten untuk bisa membantu meringankan kondisi fisik atau mengalami stunting yang di alami anak kita Nur Safitri ini”papar Camat Larompong Selatan Herman Alias.
Usai menggelar Monev terpadu di Larompong Selatan tim TPPS Kabupaten Luwu melanjutkan Monev Terpadu di Kecamatan Larompong di pimpin Plt Kadis DPPKB Luwu Hj Enrika. (*)