KORANSERUYA.COM–Ilham, 30 tahun, warga Desa Baloli, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, masih kritis dan koma di RSUD Andi Djemma Masamba . Sudah beberapa hari pemuda ini menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Ilham dilarikan ke RSUD dengan beberapa luka di tubuhnya akibat ditembak oknum polisi saat ditangkap di rumahnya sabtu malam lalu, 9 Oktober 2021.
Adik korban, Hamka mengakui sejak dirawat di rumah sakit, kondisi kakaknya kritis dengan sejumlah luka di tubuhnya.
Menurut Hamka, kakaknya mengalami luka tembak di lutut, bagian bawah perut, dan 2 luka tembak di paha, serta beberapa luka di tubuhnya hingga mendapatkan 8 jahitan.
Hamka menceritakan, keluarganya menuntut oknum polisi yang menembak kakaknya harus bertanggungjawab dan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Saat malam kakaknya ditangkap hingga ditembak, keluarga mendengar suara tembakkan beberapa kali.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Luwu Utara, AKP Amri, mengakui adanya kasus penembakan Ilham. Dia bahkan mengakui Ilham ditembak sebanyak lima kali oleh anggotanya saat akan ditangkap lantaran berusaha menyerang petugas dengan senjata tajam.
Menurut Amri, Ilham adalah resedivis yang target penangkapan karena terlibat dua kasus tindak kriminal.
Kasus penembakan Ilham menuai sorotan tajam warga dan keluarga korban. Mereka telah berunjukrasa menuntut pihak Polres Luwu Utara bertanggungjawab.
Bahkan, keluarga korban bersama puluhan warga Masamba berunjukrasa menuntut Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam mencopot Kapolres dan Kasatreskrim Polres Luwu Utara dari jabatannya.
Unjukrasa tersebut berlangsung di kawasan Lampu Merah Masamba, depan Bandara Andi Djemma Masamba, Selasa 12 Oktober 2021. Pengunjukrasa juga menuntut aparat Polres Luwu Utara yang terlibat penembakan terhadap Ilham diproses sesuai aturan hukum berlaku. (byu)