Beredar Isu Hoaks Asteroid Mau Tabrak Bumi Hari Jumat Besok yang Bikin Panik Semua Orang, Begini Penjelasan LAPAN dan Tokoh Agama

21991
Gambar ilustrasi: Asteroid hendak mendekati Bumi. (Foto: Net)
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA–Jagat maya dihebohkan dengan viralnya isu bahwa konon akan terjadi Dukhan dan Asteroid yang menabrak bumi pada Jumat esok (15 Ramadhan 1441 H) atau / 8 Mei 2020. Hal itu sudah dipastikan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN bahwa kabar tersebut tidak benar alias HOAKS.

Isu Dukhan atau Dukhon yang disebut akan terjadi pada Jumat hari ke-15 Ramadhan 1441 H atau 8 Mei 2020 besok sebelumnya sempat viral di grup-grup WhatsApp atau Sosmed.

ADVERTISEMENT

Melansir Tribun News, Dukhan dalam bahasa Arab artinya adalah kabut atau asap gelap yang menyelimuti Bumi karena adanya benda antariksa menabrak bumi.

Sehingga peristiwa Dukhan selalu dikaitkan dengan tanda-tanda kiamat sudah dekat.

ADVERTISEMENT

Warganet pun sempat dibuat was-was atas kabar tersebut.

Narasi yang beredar tentang kabar ini, salah satunya tersebar melalui Twitter dan direspons oleh warganet.

Sejumlah warganet pun mempertanyakan kebenaran dari informasi ini.

“Ada yang tau info OFFICIAL yang bilang ada asteroid yg bakal nabrak bumi 8 May 2020/15 Ramadhan? I can’t find any” tanya admin akun @Rayaaap.

“Buat temen2 ni sekedar info aja, tapi belom tau kepastinnya yaa buat jaga2 aja di hari Jum’at 8 Mei 2020 jam 4.48 WIB diperkirakan akan terjadi jatuhnya asteroid apollo,” tulis admin akun @mikohenk.

“Serem dengerin berita mau ada asteroid tgl jumat 8 mei 15 ramadhan. Bismillah ya Allaah. Serem tapi kita cuma bisa berdoa dan pasrah,” tulis admin ujar akun @dwitastyf.

Berikut Penjelasan LAPAN

Nah, untuk mencari kebenaran dari kabar yang beredar tersebut, sumber berita (Kompas.com) menghubungi Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaludin.

LAPAN menyebut bahwa kabar ini tidak benar. “Jelas hoaks. Tidak ada asteroid yang akan menabrak Bumi,” jawab Thomas Djamaludin.

Ia menjelaskan bahwa beberapa asteroid hanya melintas dalam jarak aman, yakni lebih jauh daripada jarak Bumi-Bulan.

Keterangan serupa juga disampaikan oleh Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lapan Emmanuel Sungging Mumpuni saat dihubungi secara terpisah. ”

Tidak betul. Beberapa asteroid yang berpotensi berbahaya sudah kami muat di web Lapan,” jelasnya seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (5/5/2020).

Sementara, melansir laman resmi Pusat Sains Lapan, disebutkan bahwa pada pertengahan Ramadhan, akan ada asteroid yang mendekati Bumi, yaitu Asteroid 2016 HP6 dan Asteroid 2009 XO.

Asteroid 2009XO akan mendekati bumi pada Kamis, 7 Mei 2020 pukul 12.17 Universal Time atau malam 15 Ramadhan 1441 H pukul 19.17 WIB.

Asteroid tersebut berukuran lebih cepat dan lebih besar dibanding Asteroid 2016 HP6 dan akan berada pada jarak 3,4 juta kilometer.

“Dia (Asteroid 2009 XO) hanya mendekat Bumi dengan jarak 4X jarak Bumi-Bulan, jadi masih relatif aman,” kata Sungging.

Sungging menjelaskan, selain tidak menabrak Bumi, asteroid tersebut juga tidak akan menimbulkan dampak apapun.

“Tidak ada efek, untuk diamati juga tidak mudah,” tambah dia.

Menurut Sungging, gerakan asteroid ada yang berada dalam orbit tertentu, ada juga yang bergerak liar.

Asteroid yang bergerak liar inilah yang kemudian perlu diwaspadai sebagai Potensial Hazard Object (PHO) dan harus terus menerus diawasi.

Asteroid XO sendiri termasuk asteroid yang dianggap berpotensi berbahaya, tetapi ia menyampaikan ada program internasional untuk selalu mengamati asteroid-asteroid yang punya potensi membahayakan Bumi ini.

Dukhan

Di media sosial juga viral soal akan terjadinya peristiwa Dukhan pada 15 Ramadhan. Dalam bahasa Arab, Dukhan adalah kabut atau asap tebal. Bersamaan pada Jumat, 15 Ramadhan 1441 H atau 8 Mei 2020 mendatang ada asteroid (benda ruang angksa) yang akan melintasi bumi.

Sehingga, Dukhan yang diyakini sebagai tanda kiamat dikabarkan benar-benar akan terjadi pada hari Jumat 8 Mei 2020.

Lalu, bagaimana kebenarannya? Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan fenomena Dukhan (bahasa Arab: kabut/asap tebal) sebagai petanda hari kiamat yang disebut-sebut pada 15 Ramadhan 1441 H, Jumat (8/5/2020), sejatinya tidak dapat dibenarkan karena waktu pasti kiamat hanya Allah SWT yang tahu.

“Menurut saya, yang tahu kapan kiamat itu akan tiba hanya Tuhan saja yang tahu. Nabi Muhammad SAW pun yang dicintai dan disayangi oleh Allah SWT tidak dikasih tahu oleh-Nya,” kata Buya Anwar saat dihubungi Antara, dari Jakarta, Rabu (6/5/2020).

Secara substansial, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mengajak umat Islam dan masyarakat untuk selalu mempersiapkan diri dengan amalan baik. Sehingga kapan pun kiamat itu terjadi akan siap karena tidak ada petunjuk tanggal pasti hari akhir.

Umat Islam, kata dia, selalu mengimani kiamat memiliki dua jenis yaitu kiamat kecil dan kiamat besar.

Kiamat besar adalah hari akhir sesungguhnya, sementara kiamat kecil itu sebagaimana kematian dari masing-masing individu manusia. “Oleh karena itu, yang penting bagi kita lakukan adalah bagaimana kita bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi kiamat kecil yaitu kematian dari diri kita masing-masing,” katanya.

Maka dari itu, Anwar mengajak umat dan masyarakat untuk tidak panik dengan viralnya soal Dukhan serta terus fokus dengan perbaikan diri dan melakukan segala urusan secara seimbang. “Kiamat itu urusan Allah dan bukan urusan kita. Jadi mari kita urusi apa yang menjadi tugas kita dan jangan kita urusi apa yang menjadi urusan Allah,” katanya.

Adapun kabar mengenai Dukhan sebagai salah satu tanda akan datangnya Hari Akhir, yang belakangan viral di media sosial, sejumlah ulama memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang Dukhan.

Pertama, sebagian menyebut itu sebagai salah satu tanda hari kiamat yang belum terjadi.

Kedua, Dukhan adalah khayalan yang menimpa kaum Quraisy ketika mereka mengalami kelaparan ekstrem atas doa Nabi Muhammad SAW.

Ketiga, Dukhan adalah debu yang mengepul di hari kemenangan kaum Muslimin atas Kota Mekkah sehingga materi kecil itu menutupi langit.

Sementara itu, ada anggapan umum terdapatnya hadis Nabi SAW bahwa Dukhan merupakan kabut asap yang gelap, tebal, tidak ada oksigen dan panas sehingga memicu bumi gelap gulita yang erat kaitan dengan tanda datangnya hari kiamat.

Sejumlah ulama berpendapat hadis tersebut tidak memiliki riwayat perawi yang baik dan secara substansi tidak tepat sehingga kebenarannya disangsikan. (*/iys)

ADVERTISEMENT