BAGI sebagian orang, barang rongsok yang kotor, busuk dan berkarat sangat menjijikkan. Tetapi di tangan mereka, ribuan ton barang rongsok jenis besi tua, plastik, hingga kertas malah menjadi ladang sumber kehidupan.
Muskar Muis salah satu yang sukses memanfaatkan barang rongsok tersebut, sebagai usaha yang menghasilkan puluhan juta rupiah setiap bulannya.
Selain sebagai pebisnis barang bekas, Muskar Muis adalah karyawan PDAM kota Palopo. Disela-sela kesibukannya sebagai karyawan PDAM, Muskar menggeluti usaha jual beli besi dan barang-barang bekas lainnya.
Sejak tahun 2005, Muskar menggeluti bisnis pengumpul barang-barang bekas. Seiring waktu, usahanya terus berkembang hingga memiliki 300an karyawan pengumpul barang bekas dan karyawan gudang.
Setiap hari, karyawan pengumpul barang bekas yang dipekerjakan Muskar berkeliling Palopo hingga ke wilayah lainnya di Luwu Raya dan Toraja untuk mencari barang-barang bekas yang bisa menghasilkan rupiah.
Barang-barang bekas seperti besi, plastik, karton hingga kertas dari berbagai daerah itu dikumpulkan Muskar di gudang miliknya di Kota Palopo. Setelah terkumpul, berbagai barang bekas tersebut kemudian dikirim ke Surabaya.
Muskar Muis mengakui bisnis barang bekas ini sangat prospek. Meski tidak menyebutkan nominal keuntungannya setiap pengiriman ke surabaya, namun ditaksir mencapai puluhan juta.
Dalam sebulan, Muskar menyebutkan bisa mengirim empat kali ke surabaya dengan berat 28 ton sekali pengiriman.
Awalnya, Muskar bekerja sebagai karyawan salah satu pengusaha pengumpul barang bekas di Palopo. Namun seiring waktu, dia memutuskan untuk berhenti dan merintis usaha sendiri.
Dia mendirikan usaha dengan mendirikan perusahaan atas namanya, CV Muskar Muis Besi Kota Palopo. (*)