ENREKANG – Yayasan Halal Center menggelar sosialiasi di Kabupaten Enrekang yang bertajuk Sosialisasi Holding BUMN Sebagai Lokomotif Kebangkitan Ekonomi.
Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama Anggota Komisi VI DPR RI dengan Kementerian BUMN RI. Sosialisasi itu ber;angsung di Gedung Pertemuan Halal Center Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan, Senin 10 Oktober 2022.
Sosialisasi tersebut menghadirkan 3 orang narasumber. Diantaranya Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Gerindra Ir H La Tinro La Tunrung, Pimpinan Cabang BRI Enrekang Andri Wicaksono dan Pimpinan Cabang PNM Enrekang Zulfikar Arsyad, yang menhadirkan para pelaku usaha sebagai peserta.
Pada kesempatan itu, H La Tinro La Tunrung menjelaskan sejumlah peran BUMN, khususnya dalam mendorong Inklusi Keuangan.
Merujuk data survei tiga tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inklusi keuangan pada tahun 2019 baru mencapai 76,19 persen atau meningkat dari 67,8 persen pada 2016.
“Dalam mewujudkan peningkatan inklusi keuangan tersebut, juga harus diikuti peningkatan literasi keuangan. Di mana menurut data OJK literasi keuangan baru mencapai 38,03% pada 2019, meningkat dari 29,7% pada 2016,” katanya.
BRI memiliki visi menjadi “The Most valuable Banking Group in Southeast Asia” & “Champion of Financial Inclusion” pada 2025.
Salah satu visi untuk menjadi “Champion of Financial Inclusion”, BRI menyadari bahwa hal tersebut dapat mendorong pemerataan kemakmuran bagi bangsa Indonesia.
Visi BRI tersebut memang sejalan dengan visi pemerintah yang mencanangkan tingkat inklusi keuangan mencapai 90% pada 2024.
BRI setidaknya memiliki 3 strategi utama dalam upayanya meningkatkan financial literasi index. Pertama, mengembangkan Agen BRILink menjadi 600 ribu hingga akhir 2022 di seluruh Indonesia. Kedua, BRI pun akan mengembangkan digital advisor atau penyuluh digital.
Dengan tugas mengajari masyarakat untuk buka rekening dan bertransaksi secara digital, serta mengajarkan masyarakat melakukan pengamanan agar terhindar dari kejahatan digital. Ketiga, BRI berupaya secara konsisten mengembangkan ekosistem bisnis secara digital. Sehingga transaksi keuangan harian nasabah terus-menerus dilakukan secara digital, untuk menjamin keberlanjutan dari proses keuangan digital di masa depan.
Sementara, Pinca BRI Enrekang menjelaskan sejumlah peran dan produk-produk BRI. Salah satunya adalah Agen BRILink.
Yang mana agen BRILink saat ini telah mencapai 584 ribu orang hingga akhir Agustus 2022 dengan jangkauan mencapai 57.618 desa, atau mencakup 3/4 desa diseluruh Indonesia sudah terdapat Agen BRILink.
“Sepanjang Januari – Agustus 2022, Agen BRILink tersebut memproses lebih dari 709 juta transaksi dengan total volume transaksi mencapai Rp. 855,5 triliun,” sebutnya.
Disamping memiliki Agen BRILink, BRI juga menjadi induk Holding Ultra Mikro (UMi) yang dibentuk untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan.
Sinergi ekosistem ultra mikro antara BRI dengan Pegadaian dan PNM (Permodalan Nasional Madani) adalah untuk membuka akses layanan keuangan yang lebih luas kepada masyarakat. Terdapat 45 juta potensi nasabah ultra mikro yang dapat diberdayakan.
Sekitar 15 juta di antaranya sudah dapat mengakses lembaga pembiayaan formal. Meskipun demikian, masih ada sekitar 12 juta pelaku usaha UMi yang mengakses pembiayaan informal termasuk rentenir, dan sekitar 18 juta pelaku usaha UMi lainnya belum tersentuh lembaga pembiayaan formal maupun informal. Di sinilah segmen UMi dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi BRI Group.
Pinca PNM Enrekang Zulfikar Arsyad menyampaikan nasabah PNM Mekaar yang telah bergabung dengan BRILink telah mencapai 40.121 orang.
“Nasabah PNM Mekaar yang bergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai 40.121,” sebutnya (rls)