PAREPARE– Bencana banjir dan longsor yang melanda kota Parepare sejak Rabu (01/02/2023) petang hingga malam menyebabkan dua orang tewas. Warga ditemukan tewas setelah rumahnya hanyut terbawa air. Sementara itu, ratusan warga lainnya terpaksa dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan mendata rumah warga yang rusak akibat banjir dan longsor di Kota Parepare, ”Berdasarkan laporan sementara, ada dua korban meninggal. Ada juga korban tertimbun longsor yang berhasil dievakuasi dan saat ini dirawat di rumah sakit. Petugas masih mendata dampak banjir secara keseluruhan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Amson Padolo, Kamis.
Dua korban meninggal itu adalah pasangan suami istri Ramli (43) dan Fitriani (41). Mereka adalah korban yang rumahnya hanyut terbawa air. Keduanya memiliki tiga anak dan seorang cucu yang berada di rumah saat kejadian, tetapi keempatnya berhasil selamat. Luapan air bah disertai naiknya air laut juga membuat beberapa rumah warga hanyut terbawa air.
Pada Kamis pagi, genangan air di Kota Parepare perlahan surut. Namun, kondisi cuaca yang diperkirakan masih akan hujan membuat banyak warga masih mengungsi ke rumah kerabat.
”Ada warga mengungsi, tapi pagi ini masih didata apakah ada tempat khusus yang disiapkan untuk evakuasi atau mereka di rumah-rumah warga lainnya. Karena semalam evakuasinya kebanyakan ke rumah warga,” kata Amson. (**)