Babi Hutan Banyak Ditemukan Mati di Bantaran Sungai Battang Barat Palopo

453
ADVERTISEMENT

PALOPO — Puluhan ekor babi hutan ditemukan mati di wilayah Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Babi mati diduga kuat terjangkit virus African Swine Fever (ASF). Rata-rata babi yang mati ditemukan warga di sekitar bantaran sungai. Terakhir warga menemukan dua ekor babi hutan mati Selasa (29/8/2023) lalu.

“Terakhir kami menemukan dua ekor babi hutan yang mati. Babi yang mati sudah kami kubur,” kata warga Battang Barat, Baso, kepada wartawan, Rabu (30/8/2023). Dokter Hewan pada Dinas Peternakan Palopo, Burhanuddin, membenarkan adanya kasus babi mati. Dia menduga, babi hutan yang ditemukan warga terpapar virus ASF.

ADVERTISEMENT

“Virus ASF ini hanya terkena pada binatang dan tidak berbahaya pada manusia,” terangnya. Adapun ternak seperti sapi dan kerbau di wilayah tersebut aman. “Karena sudah dilakukan vaksin beberapa waktu lalu,” ujarnya. Sebelumnya, ribuan ekor babi milik warga di Kabupaten Luwu Timur dan Luwu Utara mati lantaran diserang vurus tersebut.

ASF merupakan penyakit pada babi yang disebabkan oleh virus ASF dari famili asfarviridae. Penyakit ini menimbulkan berbagai pendarahan organ internal pada babi domestik maupun babi hutan. ASF sangat menular dengan angka kematian yang sangat tinggi. Belum ada vaksin atau pengobatan efektif untuk penyakit ini.

ADVERTISEMENT

Babi yang sembuh dari infeksi akan bertindak sebagai carrier (agen pembawa virus) dalam darah dan jaringan tubuhnya. ASF sangat tahan terhadap perubahan lingkungan, stabil pada pH 4-13 dan dapat bertahan hidup dalam darah (18 bulan), daging dingin (15 minggu) dan daging beku (selama beberapa tahun) serta dapat bertahan hingga 1 bulan dalam kandang babi. ASF dapat menyerang babi dari semua ras dan semua umur, walau babi domestik (peliharaan) menjadi jenis yang paling peka terhadap penyakit ASF. (*)

ADVERTISEMENT