MARAKNYA kasus judi online menjadi atensi khusus Presiden Joko Widodo hingga dibentuk Satgas Judi Online. Satgas yang dikomandoi Menkopolhukam Hadi Tjahjanto, ditugaskan untuk memutus mata rantai permainan judi.
Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi pun langsung bertindak tegas, dan mewanti-wanti anggota jajaran Polda Sulsel, tidak masuk dalam pusaran judi online, karena dirinya tidak akan segan-segan melakukan tindakan tegas.
“Saya tidak akan segan mencopot anggota jika terlibat dalam perjudian baik online maupun manual, jangan main-main soal judi. Begitu juga jika ada yang terlibat dalam peredaran gelap narkoba,” tegas Rian.
“Dari awal saya masuk di sini (menjabat Kapolda Sulsel), penekanan saya, saya akan tindak tegas semua anggota yang terlibat dalam praktik judi dan narkoba,” sambungnya, Senin (24/6).
Apa yang dikatakan Kapolda Sulsel itu sudah terbukti dalam enam bulan belakangan ini. Semua yang terlibat narkoba dan judi termasuk di dalamnya judi online sudah ditindak. “Ini kan atensi bapak presiden,” tukasnya.
Dan sudah terbukti, dengan dicopotnya Kasat Reskrim dan Kasat Intel Toraja Utara dari jabatannya. “Ini contoh,” ungkap Rian.
Pencopotan kedua kasat tersebut, bermula dari Tim Gabungan Krimum dan Brimob Polda Sulsel grebek Desa Lembang Tombong Langda, Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara, awal April lalu.
Dalam penggerebekan itu, total 35 orang ditangkap dengan barang bukti ayam jago yang diadu dan uang hasil perjudian.
Terbongkarnya kasus judi sabung ayam yang disebut terbesar di Sulsel itu, membuat Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian berkesimpulan bahwa ada pengawasan anggota yang tidak berjalan maksimal.
“Judi sabung ayam, dengan terjadinya praktik itu berarti ada pembiaran. Kasat reskrim dan kasat Intel itu saya copot,” tandasnya. (***)