LUTIM – Pelindo IV (Persero) sangat peduli terhadap pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). Utamanya para pembudidaya rumput laut yang sekarang banyak menjadi mitra binaan Pelindo IV. Terlebih karena rumput laut merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi.
Permintaannya tidak hanya di pasar lokal tetapi yang lebih besar justru untuk ekspor yang terus meningkat. Besarnya peluang pasar tersebut belum mampu dipenuhi oleh para pembudidaya lokal karena terkendala oleh sejumlah permasalahan, baik menyangkut teknis produksi, hama, maupun kondisi alam dan cuaca.
Selain itu, masih banyak pembudidaya yang melakukan aktivitas usahanya hanya mengandalkan pengalaman atau kebiasaan, sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal.
Sekretaris Pelindo IV ,I Made Herdianta saat menggelar pelatihan mitra binaan Pelindo IV di Malili, Luwu Timur, pekan lalu mengatakan dalam menghadapi kenyataan ini, diperlukan kepedulian berbagai pihak termasuk Pelindo IV. “Untuk membantu para pelaku UMK ini agar pengetahuan dan ketrampilan para pembudidaya ini terus meningkat sehingga kualitas dan kuantitas produknya menjadi lebih baik,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan program kemitraan ini, PT Pelindo 4 menjalin kerjasama dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero), sebuah BUMN yang sudah berpengalaman dalam membina UMK, baik dalam hal pembiayaan maupun pelatihan dan pendampingan.
“Melalui kerjasama ini diharapkan mampu memberikan hasil yang maksimal karena adanya keterpaduan antara segi pembinaan dan pembiayaan, sekaligus sebagai wujud sinergi antara kedia BUMN tersebut. Dalam hal ini pihak PNM membantu menyiapkan calon mitra binaan dan melakukan capacity building atau pelatihan,” kata Cut Ria Dewanti, Kepala Divisi Jasa Manajemen, Kemitraan dan LKMS PT PNM (Persero).
Pembinaan terhadap mitra binaan dilakukan melalui pendekatan kelompok, sehinga prosesnya lebih efektif dan efisien, karena dilakukan secara bersama-sama. Pola pembiayaan ini juga menerapkan sistem tanggung renteng dimana para pelaku UMK yang tergabung dalam satu kelompok, akan menanggung risiko secara kolektif.
“Mereka akan saling mengingatkan dan sekaligus berbagai pengalaman demi untuk kemajuan bersama. Dengan adanya kelompok yang solid, banyak hal yang bisa dilakukan secara bersama-sama, termasuk dalam pemasaran dan penentuan harga sehingga terhindar dari persaingan yang tidak sehat,” ujarnya.
Dengan adanya keterpaduan antara segi pembiayaan dan pembinaan ini diharapkan mampu mengembangkan usaha para pembudidaya ini yang akhirnya diikuti oleh peningkatan pendapatan dan kesejahteraan sekaligus memberikankan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat sekitarnya.
Ditambahkan I Made Herdianta, Melalui Program Kemitraan (PK), Pelindo IV telah melakukan berbagai kegiatan dalam mendukung pengembangan usaha para pembudidaya rumput laut di Desa Lakawali, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur. Dimana dipilihnya sentra pembudidaya rumput laut di daerah ini selain merupakan wilayah opersional Pelindo IV, juga karena besarnya potensi hasil kelautan yang sudah lama ditekuni oleh masyarakat sekitarnya.
Tidak sedikit warga di daerah ini yang menjadikan rumput laut sebagai sumber mata pencahariannya, baik sebagai lahan pekerjaan utama maupun sebagai usaha sampingan selain sebagai nelayan.
Sebanyak 8 pembudidaya yang telah menjadi mitra binaan Pelindo IV, dimana masing-masing mendapat pinjaman modal sebasar Rp 50 juta, dengan total keseluruhan mencapai Rp 400 juta. Pinjaman dana murah berjangka dua tahun itu telah mereka gunakan untuk modal kerja baik untuk bibit, media atau sarana budidaya dan berbagai peralatan lain yang dibutuhkan.
Sebagai kelanjutan dari pembiayaan itu juga telah dilakukan pembinaan berupa pelatihan. Dalam pelatihan itu pihak trainer yang berasal dari Fakultas Pertanian Universitas Unanda menjelaskan mengenai cara budidaya yang baik, agar hasil yang diperoleh bisa maksimal. Pada kesempatan itu para peserta banyak menyampaikan permasalahan yang sering mereka hadapi dalam menjalankan usahanya.
Melalui pelatihan ini dimaksudkan agar pembiayaan yang mereka terima dari Pelindo IV bisa dimanfaatkan secara optimal untuk membantu pengembangan usaha serta bisa dikembalikan tepat waktu. Para pembudidaya ini diharapkan mampu mengelola dan mengatur keuangannya dengan baik sehingga bisa membuat perencanaan dalam pemanfaatan modal, menghitung biaya dan laba usaha. (jun/liq)