LUTIM – Kota Malili, Kabupaten Luwu Timur, sukses merebut kembali piala Adipura 2018. Kebanggaan atas semangat dan kerjasama seluruh elemen masyarakat diwujudkan dalam bentuk arak-arakan piala Adipura mengelilingi Kota Malili. Beragam kendaraan ikut andil dalam memeriahkan arak-arakan anugerah adipura tersebut, Senin (21/01/2019).
Namun ada yang unik dari peristiwa arak-arakan tersebut. Bupati Luwu Timur tampak ikut menaiki motor sampah bersama beberapa kepala OPD menyusuri berbagai titik pantau Adipura di wilayah kota Malili. Anugerah adipura itu diarak untuk diperlihatkan kepada masyarakat atas semangat kerjasama, komitmen menjaga lingkungan dan kebersamaan sehingga anugerah adipura 2018 bisa kembali diraih Kota Malili.
Sebelum adipura itu diarak, dilakukan serah terima anugerah adipura dari Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler kepada Plt. Camat Malili, Nur Saifullah, mewakili masyarakat Kota Malili pada upacara bendera di halaman Kantor Bupati Luwu Timur. Selain itu, Bupati juga menyerahkan piagam penghargaan kepada 10 OPD dan 10 Sekolah yang menjadi wilayah titik pantau.
“Terima kasih atas kerjasama, komitmen dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat kota Malili sehingga anugerah Adipura 2018 bisa kita raih kembali setelah sebelumnya sempat terlepas. Untuk penghargaan ini, kita urutan kedua tertinggi di Indonesia setelah Kota Maros,” kata Husler dalam amanat tersebut.
“Secara khusus, saya sampaikan apresiasi dan terima kasih atas kinerja seluruh pasukan kuning atau tim kebersihan kota Malili yang tidak kenal lelah dalam menjaga kebersihan lingkungan kita semua,” lanjutnya.
Namun orang nomor satu di Luwu Timur ini juga kembali menekankan pentingnya komitmen menjaga kebersihan lingkungan. Menurutnya, yang sulit dari diraihnya sebuah penghargaan adalah mempertahankan prestasi tersebut. Oleh karenanya, program kebersihan yang selama ini digalakkan khusunya Cinta Lingkungan Bersih dan Keren (CLBK) harus terus digalakkan di masyarakat.
Terakhir, ia juga meminta agar program bank sampah terus berlanjut. Pasalnya, kata Husler, program ini juga sukses mengurangi debit sampah di TPA. “Tidak bisa hanya Pemerintah semata, program kebersihan lingkungan harus menjadi perhatian bersama seluruh elemen masyarakat,” kuncinya. (ikp/kominfo)