GELARAN debat perdana calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) akan dilaksanakan pada Kamis, 17 Januari 2019. Tak hanya sekali, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melaksanakan debat hingga lima kali. Debat perdana digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, yang akan disiarkan
langsung oleh TVRI, RRI, KOMPASTV, dan RTV.
Di balik penyelenggaraan debat Capres/Cawapres sesi I, mencuat nama Dwi Noviratri Koesno. KPU menunjuk dua moderator debat sesi I, yakni Dwi Noviratri Koesno atau akrab disapa Ira Koesno, dan Imam Priyono.
Ketua KPU, Arief Budiman pada 31 Desember 2018 telah mengumumkan nama Ira Koesno bersama Imam Priyono sebagai moderator debat Capres/Cawapres.
Siapa sebenarnya Ira Koesno? Dikutip dari berbagai sumber, Ira Koesno pernah menjalani peran yang sama ketika digelar debat capres/cawapres di tahun 2004 lalu. Ketika itu, ada lima kandidat yang melaju sebagai orang nomor satu di Indonesia. Mereka adalah Hamzah Haz-Agum Gumelar, Amien Rais-Siswono Yudohusodo, Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, Wiranto-Salahuddin Wahid dan Soesilo Bambang Yudhoyono-Yusuf Kalla.
Setelah 15 tahun berlalu, dia kembali ditunjuk memandu debat tersebut. Kandidat yang akan dipandunya di debat capres hanya ada dua pasang, yaitu Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Terpilihnya nama Ira Koesno sudah sesuai dengan aturan penetapan moderator debat di Undang-Undang. Sesuai dengan aturan tersebut, maka moderator debat harus disetujui oleh kedua tim kampanye pasangan calon.
Tak hanya itu, moderator debat juga harus sudah berpengalaman menjadi moderator. Ira pernah memandu debat capres 15 tahun lalu, termasuik Ira juga didapuk untuk mengambil posisi serupa ketika digelar Pilkada DKI 2017 lalu. Bahkan, ia didapuk menjadi moderator di dua kali debat.
Melalui acara debat itu pula, nama Ira yang sebelumnya sempat tenggelam di benak publik, muncul kembali. Bahkan, Ira justru menjadi primadona warganet di dunia maya.
Dikutip KORAN SeruYA dari IDN Times, yuk intip profil Ira Koesno.
1. Sempat Jadi Akuntan Sebelum Jadi Jurnalis
Sebelum berkarier di dunia jurnalistik, Ira yang lulusan Universitas Indonesia fakultas ekonomi itu pernah memulai catatan hidupnya dengan bekerja sebagai akuntan di kantor Auditor KPMG Hanadi Sujandro pada tahun 1995 lalu. Saat itu, usia Ira baru menginjak 25 tahun.
Namun, ia hanya bekerja di sana selama satu tahun. Di usianya yang ke-26, Ira memutuskan untuk melamar ke stasiun televisi SCTV sebagai jurnalis. Ia mengaku menyukai tantangan di dunia jurnalistik selain di dunia finansial.
Saat berkarier sebagai jurnalis di SCTV, Ira sudah meliput berbagai peristiwa. Putri bungsu dari dua bersaudara itu bahkan terjun untuk meliput peristiwa darurat militer di Aceh.
Karena dianggap berprestasi, Ira akhirnya didapuk menjadi presenter di Liputan 6. Salah satu pengalaman meliput yang juga berkesan di benaknya ketika meletusnya reformasi pada tahun 1998.
2. Langganan Peraih Penghargaan Bergengsi
Nama Ira melejit karena menjadi presenter berita di acara Liputan 6. Ia dikenal sebagai jurnalis yang lugas, tegas dan cerdas ketika menyampaikan pertanyaan ke narasumber. Ia bahkan didaulat sebagai Asisten Produser Liputan 6 dan Produser Investigasi program “SIGI”.
Atas kerja kerasnya, Ira pun pernah meraih beberapa penghargaan bergengsi, salah satunya Panasonic Gobel Awards sebanyak tiga kali untuk dua kategori pembawa berita wanita terfavorit (pada tahun 1998 dan 2002) dan presenter informasi dan berita (tahun 2003).
3. Membuka Perusahaan Konsultan Humas
Usai berkarier sebagai jurnalis selama tujuh tahun, Ira memutuskan untuk mundur dari dunia yang sudah membesarkannya itu. Ia kemudian mendirikan bisnis baru bernama Ira Koesno Production (IKPro). Bisnis itu bergerak di bidang jasa strategi komunikasi terpadu.
Usai dua tahun berdiri, nama perusahaannya kemudian diganti menjadi Ira Koesno Communication (IKComm). Walaupun namanya sempat tenggelam di benak publik, tapi sosoknya tidak dilupakan. Hal itu terbukti ketika kembali didapuk kembali menjadi moderator di debat Pilkada DKI 2017, nama Ira justru tidak kalah dibicarakan oleh warganet. Kebanyakan dari mereka membicarakan betapa wajah Ira tidak banyak mengalami perubahan. (*/cbd)
SUMBER: idntimes.com