MASAMBA–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Masamba, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulsel, memprediksikan puncak musim penghujan bakal dimulai 20 Desember 2019, sehingga potensi terjadinya cuaca ekstrim cukup besar sepanjang akhir tahun ini.
Bahkan, sebagian wilayah di Luwu Raya mulai Kota Palopo, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, termasuk sebagian wilayah Tana Toraja dan Toraja Utara akan
diguyur hujan lebat pada akhir tahun. Diperkirakan puncaknya mulai 28-31 Desember 2018.
“Kami mengeluarkan peringatan dini iklim ekstrim di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai 20 Desember 2019. Kita prediksikan, hujan lebat akan terjadi akhir tahun, mulai 28-31 desember,” kata Kepala BMKG Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Winarno Nurdianto.
Untuk itu, BMKG Lutra mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi terjadinya bencana di musim hujan. Termasuk angin kencang di wilayah pesisir, hujan lebat disertai kilat. “Tetap waspada,” katanya.
Sementara itu, menghadapi musim hujan, Bupati Lutra, Indah Putri Indriani (IDP) memantau kesiapan logistik di Gudang BPBD Lutra, Jumat lalu. “Kita ingin mengecek dan memastikan kesiapan logistik menghadapi musim penghujan,” kata IDP di sela-sela peninjauan gudang logistik BPDB.
“Peringatan BMKG soal cuaca ekstrim patut diwaspadai,” sambung Bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
Kendati demikian, ia berharap, semua alat dan logistik ini tidak akan digunakan. Hal ini berarti bahwa selama musim hujan, tidak terjadi apa-apa terhadap masyarakat. “Harapan dan doa kita bersama adalah alat dan logistik ini tidak digunakan,” harapnya.
Pada peninjauan ini, Bupati ditemani Kalaksa BPBD Muslim Muhtar. Beberapa alat dan logistik yang tersedia di antaranya terpal, selimut, tenda kapasitas 50 orang, matras, pelampung, serta perlengkapan bayi, seperti minyak telon, dan popok. (*/tari)