Video: Banjir Rendam Tiga Kecamatan di Barru

1388
ADVERTISEMENT

BARRU–Hujan deras sejak pagi hari, Minggu (12/1/2020), menyebabkan sejumlah Kabupaten di Sulsel terendam banjir. Salah satunya, di Kabupaten Barru, dimana sedikitnya tiga kecamatan terpapar banjir.

Tiga kecamatan di Barru yang dikepung banjir diantaranya: Kecamatan Mallusetasi, Kecamatan Soppeng Riaja dan Kecamatan Balusu.

ADVERTISEMENT

Kecamatan Mallusetasi misalnya, dua desa terpantau direndam banjir yakni Desa Manuba, dimana air bah itu menggenangi pemukiman warga dan persawahan dengan ketinggian air mencapai 1 Meter. Beruntung korban jiwa nihil di wilayah ini. Sementara di Desa Bobo, banjir juga terpantau menggenangi Puskemas Bojo.

Di Kecamatan Soppeng Riaja, wilayah yang tersapu banjir adalah Kelurahan Kiru dengan ketinggian air sekitar 1 Meter di daerah persawahan dan di Kecamatan Balusu, sedikitnya ada tiga desa yakni Desa Lampoko, Desa Ajakkang serta Desa Balusu dengan ketinggian air pemukiman 1 meter dan persawahan sekitar 1,50 cm, air meluap bahkan sampai ke jalan Poros Trans Sulawesi.

ADVERTISEMENT

Sementara empat kecamatan lainnya di Barru berstatus siaga bencana banjir. Otoritas bencana setempat yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ikut memantau lokasi banjir akibat luapan air dari areal persawahan di sepanjang Jalan Poros Barru-Makassar.

Prakiraan penyebab genangan air sehingga mengakibatkan banjir selain karena air laut yang pasang juga karena air tidak bisa mengalir akibat terhalang oleh jalan dan tanggul rel kereta api.

Sedangkan di Desa Lampoko, dari arah Parepare menuju Barru juga dikepung banjir, hingga ke jalan poros sehingga tidak bisa dilewati oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Ketinggian air hingga pukul 14.00 Wita terpantau mencapai 40 cm. Hal serupa juga terlihat di jalan poros Ajakkang Kecamatan Balusu, warga sekitar bahkan turut bantu mengurai kemacetan.

Selain di dua tempat ini, air bah juga menutup permukaan jalan poros di Desa Siddo, hanya jalur dari arah Parepare saja yang bisa dilewati, itupun dengan kecepatan rata-rata hanya 20 km/per jam.

Berikut cuplikan videonya:

(Iys)

ADVERTISEMENT