Rakor Pengendalian Air Tergenang dan Banjir, Walikota Palopo Wajibkan Camat-Lurah Buat Laporan Penanganan

415
ADVERTISEMENT

PALOPO–Walikota Palopo HM Judas Amir memimpin langsung rapat koordinasi lingkup Pemerintah Kota Palopo di Ruang Pola Kantor Walikota Palopo, Selasa 21 Januari 2020.

Rapat koordinasi ini juga dihadiri Wakil Walikota, Sekda, para Asisten, Kepala Perangkat Daerah, para Kabag Setda Palopo, camat-lurah. Rapat ini terkait intensitas curah hujan di Kota Palopo yang cukup tinggi terjadi pada Kamis malam 16 Januari 2020 lalu, yang sempat diberitakan koranSeruya, mengakibatkan beberapa titik di Kota Palopo tergenang air.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, Walikota mengatakan seharusnya sebelum hujan deras sudah ada gambaran masing-masing dalam diri dimana seharusnya perlu ditangani untuk mencegah terjadinya banjir dan genangan air seperti di selokan-selokan dan drainase.

“Kita harus segera mencari solusi agar air yang selalu tergenang di beberapa daerah seperti Luminda dan Pate’ne agar segera dipikirkan, bagaimana kita turun langsung memastikan dimana letaknya sampai air tidak mengalir lancar jika hujan turun,” sebut Judas.

ADVERTISEMENT

Walikota juga meminta agar camat dan lurah menelusuri langsung dari satu tempat ke tempat yang lain jika ada kotoran atau sampah yang harus dibersihkan khususnya dalam Kota Palopo.

“Ke depannya secara terus menerus diharapkan agar selokan-selokan dan drainase yang ada sudah dijamin bersih semua,” tegas Walikota.

Selain itu, Judas juga menginginkan agar masing-masing camat dan lurah membuat laporan terkait penanganan atau usulan dalam melakukan pencegahan banjir dan air tergenang agar bisa segera ditindaklanjuti nantinya.

“Yang sudah memiliki laporan terkait kondisi daerah masing-masing terkait hujan deras beberapa hari yang lalu segera melaporkan agar segera ditangani,” tutup Judas.

Sementara Wakil Walikota Palopo H Rahmat Masri Bandaso menyampaikan saat hujan deras beberapa hari lalu ada beberapa titik air tergenang seperti yang ada di kawasan Pongsimpin. Untuk itu sebaiknya air pembuangan dialihkan ke sungai Boting melalui Tandipau.

“Kami juga melihat langsung daerah seperti Pentojangan Salubattang, dan gunung dekat kuburan itu menutup selokan, jadi air masuk mengalir ke rumah masyarakat”.

Sama halnya Walikota, Wawali juga meminta agar camat-lurah untuk terus memantau wilayahnya masing-masing. “Permasalahan yang kita pikirkan bersama dan kita atasi bersama-bersama pula, akan mudah terselesaikan dengan cepat dan kondisinya akan bisa lebih baik,” katanya. (Hms/Iys)

ADVERTISEMENT