Hal ini terlihat dari kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru yang diadakan SMPN 6 Palopo di Lab Biologi, Selasa (18/2/2020) dengan tema “Memfasilitasi Siswa Generasi Pembelajar Abad 21”.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Palopo gelar seminar kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru di Lab Biologi, Selasa (18/2/2020) dengan tema “Memfasilitasi Siswa Generasi Pembelajar Abad 21”.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pendidikan kota Palopo, Dr. Suedi, S.Pd., MS.i sebagai pemateri, kepala SMPN 6 Palopo, Sukawati Umar, Pengawas dari Dinas Pendidikan kota Palopo, Abdul Samad, dan para guru SMPN 6 Palopo.
Suedi saat ditemui disela-sela kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan seminar ini adalah peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran terutama menyikapi kebijakan merdeka belajar yang dibuat oleh menteri pendidikan.
Dimana melalui seminar ini diharapkan para guru bisa mempersiapkan diri untuk mengubah mindsetnya cara mengajarnya dari paradigma lama menjadi paradigma merdeka belajar, yakni situasi belajar yang aktif dan menyenangkan bagi para peserta didik sehingga Peserta didik bisa bebas memilih belajar dari berbagai sumber belajar dan bebas dari tekanan.
“Dari segi pembelajaran dalam merdeka belajar ini pembelajaran harus menyenangkan sesuai dengan karateristik peserta didik yang sekarang. Dimana generasi Z ini senangnya pembelajaran yang menyenangkan, tidak suka dengan tugas yang berat,” imbuhnya.
Lebih lanjut Suaedi memapar, dengan merdeka belajar ini banyak yang berubah seperti kewenangan untuk menentukan kelulusan murid, model pembelajaran yang digunakan, kelulusan murid dan model pembelajaran yang digunakan semuanya diserahkan kepada guru.
“Jadi otonomi guru untuk menentukan semua itu,” sebutnya.
Sementara itu kepala SMPN 6 Palopo, Sukawati Umar ditempat yang sama mengatakan tujuan dari seminar ini adalah untuk meningkatkan potensi guru. Dimana melalui kegiatan ini para guru bisa menjadi agen perubahan dan bisa menjadi sahabat, inspiratif bagi para siswanya.
Lebih lanjut dia menambahkan jika ujian nasional sebagai penentu kelulusan akan dihapuskan, pihaknya akan siap untuk menggunakan porto folio dan itu didukung oleh bapak dewan pendidikan.
Menurutnya seminar ini ke depannya akan terus dilaksanakan lagi minimal dua kali dalam satu semester.(anggi)