Sulsel Batal “New Normal”, Gubernur: Angka Penularan Kita Masih Cukup Tinggi, Sedikit Lagi!

11010
Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA— Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan optimistis bisa masuk dalam skenario tatanan kehidupan normal baru (new normal life) seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Gorontalo.

Menurut Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah, syarat untuk masuk dalam skenario uji coba tatanan normal baru adalah kurva Angka Reproduksi (Rt) atau angka penularan Covid-19 harus berada di bawah angka satu.

ADVERTISEMENT

“Ada empat provinsi yang masuk New Normal, sementara kenapa Provinsi Sulsel belum masuk karena Rt Covid-19 kita masih 1,01. Tinggal sedikit lagi,” kata Nurdin Abdullah, di Posko Covid-19 Manunggal, Kamis (28/5).

“Makanya kita terus melakukan secara masif, baik tracking maupun isolasi, dan PCR kita masifkan supaya orang-orang bisa kita kendalikan,” kata Nurdin melansir Republika.

ADVERTISEMENT

Ia menyatakan, dengan berkaca kepada pemerintah pusat, Pemprov Sulsel tentunya akan mengikuti fase-fase yang ditentukan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 pusat. “Oleh karena itu pemerintah pusat membuat fase-fase mulai dari 1 Juni sampai seterusnya. Saya kira itu saja kita tegaskan tadi supaya tidak saling mispersepsi,” katanya lagi.

Saat ini Pemprov Sulsel berupaya semaksimal mungkin agar mampu menembus angka di bawah satu (Rt). “Kita sekarang ini berupaya keras supaya kurva kita itu terus melandai dan berada di bawah satu,” ujarnya lagi.

Selain itu, gubernur Nurdin Abdullah juga mengaku masih menunggu keputusan pemerintah pusat untuk penggunaan rumah Ibadah. Ia optimistis Sulsel bakal jadi salah satu daerah untuk diuji coba konsep new normal.

Saat ini, Pemprov Sulsel menurutnya terus berupaya menekan angka penularan Covid-19.

“Makanya kami persiapkan, mudah-mudahan (menuju new normal life). Kita sih optimistis kita akan masuk juga dalam skenario uji coba,” kata Nurdin di Makassar, Jumat (29/5) seperti dilansir dari Antara.

Menurut dia, semua masjid-masjid jika diperlakukan new normal tetap mengikuti protokol kesehatan bahkan harus lebih ketat.

“Mudah-mudahan kami bisa turunkan menjadi di bawah satu (angka penularan), sehingga kami bisa gunakan dan siapkan masjid-masjid,” ujarnya.

Sekretaris Umum MUI Sulsel HM Gholib berharap masyarakat bisa shalat di masjid setelah beberapa pekan dilarang. “Kami tetap jaga jarak, kegiatan-kegiatan itu diatur sedemikian rupa. Ceramah tidak terlalu panjang, salat juga tidak terlalu lama,” kata Ghalib, di Posko COVID-19 Manunggal.

“Kami sangat merasa bersyukur karena selama ini selalu sejalan dengan Pemprov Sulsel,” kata Ghalib. Pemerintah pusat sebelumnya empat provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Gorontalo, dan Sumatera Barat.”

Sementara untuk tingkat kabupaten/kota tak satupun daerah di Sulsel yang masuk dalam fokus pengamanan. (*/iys)

ADVERTISEMENT