HANI 2020: Pengguna Narkoba di Luwu Raya Didominasi Usia Produktif

891
Ilustrasi
ADVERTISEMENT

PALOPO–Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2020 diperingati hari ini, Jumat (26/6/2020). Tema peringatan HANI tahun ini yaitu, ‘Hidup 100 persen di Era New Normal, Sadar Sehat, Produktif Tanpa Narkoba.’

Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palopo yang dinahkodai AKBP Ustim Pangarian ikut memperingati HANI 2020. Peringatan HANI tahun ini
dilakukan secara virtual.

ADVERTISEMENT

Kepala BNN Kota Palopo, AKBP Ustim Pangarian, menjelaskan, peringatan HANI 2020 diselenggarakan secara berbeda dibanding dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut lantaran adanya pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia dan seluruh dunia.

“Dengan adanya situasi saat ini, kita harus tetap mempunyai tekad dan semangat untuk pantang menyerah, bergotong royong, dan mempunyai empati dalam menghadapi situasi pandemi ini. Sehingga tahun ini peringatan HANI tahun 2020 diselenggarakan dengan menggunakan teknologi secara virtual, namun tidak mengurangi kekhidmatan dan tujuan mulia dalam memberantas narkoba di Indonesia, terkhusus di Kota Palopo,” kata AKBP Ustim kepada KORAN SERUYA, Kamis (25/6/2020).

ADVERTISEMENT

Dikatakan Ustim, peringatan HANI 2020 dilaksanakan secara virtual dan disiarkan secara langsung oleh media elektronik dan melalui live streaming media sosial yang dimiliki oleh BNN dan media sosial lainnya. “Kami (BNN) bersama Pemkot Palopo dan stakeholder terkait lainnya akna mengikuti peringatan HANI 2020 secara virtual di lantai III Kantor Walikota Palopo,” katanya.

BNN Palopo, kata Ustim, tidak melakukan kegiatan khusus memperingati HANI tahun ini, akibat masih pandemi Covid-19. Pihaknya hanya melakukan kegiatan pembagian stiker di kendaraan-kendaraan dan pemasangan banner, serta imbauan kepada kantor-kantor untuk ikut memasang spanduk peringatan Hari Anti Narkotika Internasional di depan kantornya masing-masing.

Khusus di Luwu Raya, Kepala BNN kota Palopo menjelaskan, bahwa angka penyalahgunaan Narkotika utamanya jenis sabu semakin meningkat setiap tahunnya dan didominasi kalangan pekerja (usia produktif), dan jumlahnya agak menurun di masa Pandemi Covid-19 sejak Maret hingga memasuki bulan Juni.

Ustim merinci, pada tahun 2016 BNN menangani sebanyak 81 klien, tahun 2017 sebanyak 90, tahun 2018 sebanyak 85 klien dan tahun 2019 sebanyak 50 klien serta periode Januari hingga Mei 2020 sementara baru 20 klien.

“Semua klien kami rehab rawat jalan, karena tidak ada rawat nginap (rehab khusus Narkoba) di kota Palopo. Jadi kalau untuk rawat nginap, BNN kota Palopo merujuk klien ke BNNP/Balai Rehab Baddoka untuk rawat nginap,” terang Ustim.

Mantan Kapolsek Wara itu juga menjelaskan bahwa BNN saat ini fokus pada pelaksanakan program Pencegahan, Pemberantan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

“Kami sudah intens sosialisasi ke sekolah-sekolah hingga langsung terjun ke masyarakat, kendalanya kita di masa pandemi Covid-19 jadi agak berkurang, setelah New Normal kita akan lanjut lagi, selain itu kendala keterbatasan dana anggaran dan kurangnya personel jadi hambatan kita dalam bertindak, aku Ustim.

Ia juga menjelaskan, saat ini jumlah stafnya ada 30 orang yang terbagi-bagi lagi dalam beberapa seksi. “Untuk seksi pencegahan dan pemberantasan dulu kami hanya ada 1 orang, kini sudah ada 5 orang, belum lagi soal anggaran, kami dibatasi hanya 3 LKN (Laporan Kejahatan Narkotika) setiap tahunnya sehingga kami tak bisa berbuat banyak jika ada kasus lain, tetapi kami terus berkoordinasi dengan pihak Polri agar pemberantasan dan pencegahan penyalahgunaan Narkotika bisa terus berjalan, pungkasnya. (iys)

ADVERTISEMENT