Ini Dia 5 Fakta Banjir Bandang di Luwu Utara dan Kebutuhan Warga Terdampak Saat Ini

1833
Dahsyatnya bencana banjir bandang di Luwu Utara dengan radius yang cukup besar, melibatkan 3 sungai di Bumi Lamaranginang, Sungai Masamba, S. Meli Radda dan S. Rongkong(Grafis: Koran Seruya)
ADVERTISEMENT

MASAMBA— Pasca bencana banjir bandang di Luwu Utara akibat meluapnya tiga sungai yakni Sungai Masamba, Sungai Meli di Radda dan Sungai Rongkong di Sabbang yang serentak meluluhlantakkan Bumi Lamaranginang Senin (13/7/2020) malam, membuat aktivitas warga setempat lumpuh.

Sejumlah organisasi dan komunitas masyarakat sejak Selasa pagi ini (14/7) mulai menyalurkan bantuannya ke wilayah terdampak bencana dan memberikan empati lewat tagar #PrafForLuwuUtara serta #MasambaKuat di sosial media.

ADVERTISEMENT

Ironisnya, sejumlah provider telekomunikasi sejak Senin tadi malam ikut mengalami gangguan sehingga menyulitkan bagi tim bantuan terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam menyalurkan bantuan yang dibutuhkan masyarakat.

Berikut rangkuman fakta atas musibah banjir bandang yang disebut-sebut terparah dalam kurun waktu 30 tahun terakhir ini di Tana Luwu.

ADVERTISEMENT

Listrik Padam

Aliran listrik di Luwu Utara utamanya di kota Masamba, Radda dan kecamatan Sabbang terputus sejak Senin malam tadi. Putusnya aliran listrik sejak pukul 21.00 Wita itu, diakibatkan sejumlah sarana seperti tiang listrik ikut ambrol diterjang banjir yang layaknya tsunami itu.

Kawasan yang dilaporkan warga setempat terparah di daerah dekat jembatan Radda dan sekitar jembatan Sungai Rongkong perbatasan kecamatan Sabbang dan Baebunta.

Dua Korban Jiwa, Puluhan Hilang

Selain dua warga dinyatakan tewas akibat banjir tersebut, puluhan warga lainnya hingga saat ini dilaporkan masing-masing keluarganya hilang dan belum diketahui rimbanya.

Diantaranya yang masuk dalam daftar pencarian, mengutip laporan BPBD Lutra dan pihak kepolisian serta Koramil setempat, adalah warga Dusun Pontaden Kelurahan Bone Tua Kecamatan Masamba, diantaranya Sabaria (39), Disa (10), Nabil (8), Caca (16), Nina (23), Bapak Megi (49), beserta puluhan lainnya yang masih dalam tahap assesment tim di lapangan.

Sedangkan dua warga tewas adalah Gandi (35), pimpinan FIF Toraja warga Dusun Pontaden Kelurahan Bone Tua Kecamatan Masamba serta Askar alias bapak Arkam (35) dengan alamat yang sama.

Fasilitas Umum Terdampak

Sejumlah fasilitas umum selain jalan poros dan jembatan yang ikut terdampak akibat lumpur dan air bah beserta puluhan kubik kayu yang hanyut, fasilitas lainnya yang ikut diterjang adalah Bandara Andi Djemma di kelurahan Bone Masamba, juga rumah sakit umum daerah Andi Djemma, sekolah SD dan SMP, serta belasan perkantoran di beberapa titik dalam kota Masamba, diantaranya kantor kelurahan Bone dan Bone Tua, BRI, dan lainnya.

Telekomunikasi Terganggu

Jaringan Telkomsel yang dominan digunakan masyarakat sejak Senin malam, hingga Selasa siang ini masih mengalami gangguan. Warga yang ingin menghubungi keluarganya yang ada di lokasi bencana terkendala akibat belum berfungsinya jaringan telekomunikasi ini.

Namun dikabarkan, provider lainnya di Luwu Utara, seperti XL dan Indosat serta Smartfren tidak terlalu mengalami gangguan. Hanya saja padatnya permintaan sambungan, membuat provider tersebut sering mengalami over capasity.

Puluhan Mobil dan Motor Hanyut

Bukan hanya kendaraan roda dua, tapi roda empat yang ada di lokasi terdampak utamanya di kawasan bantaran Sungai Masamba ikut hanyut dibawa air bah yang bercampur lumpur dan limbah kayu.

Di parkiran kendaraan di Jalan Poros dekat Masjid Agung Syuhada misalnya, beberapa mobil dan motor terpantau ikut hanyut diterjang banjir bandang.

Idrus, salah satu warga kota Palopo yang tengah berada di kelurahan Bone Masamba mengatakan, motor dan mobil yang terparkir di kawasan jalur dua dekat Rujab Bupati serta kawasan masjid Syuhada ikut hanyut diterjang dahsyatnya bencana ini.

“Saya parkir motor di dekat Rujab Wabup Thahar Rum, tapi setelah saya tinggalkan karena saya ikut mobil ke Mappedeceng sore harinya, malamnya motor Scoopy saya sudah raib dari tempatnya dan terseret banjir. Bahkan ada mobil yang dekat motor saya juga ikut bergeser puluhan meter dibawa banjir lumpur, pokoknya mengerikan,” ucapnya saat dikonfirmasi tim di lapangan.

Melihat besarnya skala bencana, berikut bantuan yang dermawan bisa salurkan untuk membantu saudara-saudara kita di Luwu Utara.

  • Baju layak pakai khususnya untuk ibu-ibu dan anak-anak
  • Sarung dan selimut
  • Makanan siap saji (mie instan)
  • Makanan tahan lama (biskuit) dan sejenisnya
  • Minuman air mineral dan sarana air bersih bagi warga terdampak (mobil tanki air)
  • Obat-obatan
  • Terpal, karpet plastik, dan tenda
  • dan jangan lupa doa kita bagi Luwu Utara

(iys)

ADVERTISEMENT