Apa Arti Frase “Fetish” dalam Kasus Bungkus Membungkus yang Viral di Surabaya?

1841
ADVERTISEMENT

SURABAYA–Baru-baru ini, dunia Twitter dihebohkan dengan utas pengakuan seorang warganet yang menjadi korban pelecehan seksual.

Pelecehan atau penyimpangan seksual ini konon dilakukan oleh seorang pria predator fetish kain jarik dengan modus riset tugas akhirnya.

ADVERTISEMENT

Pelecehan yang geger karena dibongkar di Twitter ini dilakukan oleh seorang pria predator fetish kain jarik dengan modus riset tugas akhirnya. Pengakuan tersebut diungkapkan oleh akun Twitter @m.fikris.

Melalui aplikasi chat WhatsApp, pelaku meminta korban untuk membantu menjadi objek riset tentang bungkus membungkus. Nantinya, objek harus dibungkus menggunakan selotip dan kain jarik dari ujung kaki hingga ujung kepala. Risetnya dilakukan dengan dalih untuk melihat respon alami objek yang dibungkus.

ADVERTISEMENT

Pelaku berinisial G, mengaku sebagai mahasiswa angkatan 2015 di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya. Ia mencari korban dengan cara mengajak berkenalan lewat Instagram.

Korban lainnya yang pernah dihubungi, ikut mengungkapkan kisahnya di utas tersebut, melansir Suara.com.

Dalam unggahan tersebut, M salah satu korban menceritakan salah seorang mahasiswa dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berinisial G dan fetish kain jarik.
G diduga melakukan pelecehan seksual dengan kedok melakukan penelitian. Dimana ia meminta korbannya untuk diikat dan dibungkus seluruh tubuhnya menggunakan kain jarik.
Bahkan G akan merasa senang dan merasa puas jika korban menunjukkan reaksi sesak napas atau memberontak. Namun, jika permintaannya tidak dikabulkan, G mulai mengeluarkan ancaman dan pemaksaan pada korban.

Lalu apakah arti fetish itu sendiri?

Dalam kasus ini, fetish menjadi topik yang diperbincangkan banyak orang. Lantas apa sebenarnya fetish itu?

Reisqita Vadika, M.Psi, Psikolog Klinis SDM dari Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya, menjelaskan fetish merupakan segala sesuatu yang sifatnya non seksual bisa berupa anggota tubuh ataupun objek non seksual yang dapat membuat seseorang merasa lebih bergairah secara seksual.

 

Setelah semakin viral, warganet menyimpulkan bahwa G memiliki fetish terhadap orang yang dibungkus kain jarik.

Menyadur dari Psychology Today, fetish adalah daya tarik seksual pada benda mati atau bagian dari tubuh yang secara tradisional tidak dipandang sebagai seksual.

Fetish sebenarnya normal bagi seksualitas manusia. Tetapi, apabila tingkat gairahnya menganggu fungsi seksual dan sosial, fetish dikatakan bermasalah.

Individu yang memiliki fetish akan memiliki ketergantungan dan fokus yang sangat spesifik pada hal yang menurutnya menarik dan bisa mendapatkan gairah dan kepuasan seksual.

Fetish disebut gangguan fetishistic apabila ada tekanan pribadi dan mengganggu fungsinya dalam bidang sosial, pekerjaan atau fungsi lainnya.

Mereka yang mengidentifikasi dirinya memiliki fetish tetapi tidak melakukan pengaduan ke psikolog, akan dianggap hanya memiliki fetish dan bukan gangguan fetishistic. Sementara gangguan fetishistic lebih banyak diidap pria daripada wanita.

Benda fetish yang umum di antaranya pakaian dalam, kaos kaki, barang dari karet, dan pakaian dari kulit.

Sedangkan bagian tubuh yang berhubungan dengan fetish termasuk kaki, jari kaki, dan rambut. Tak jarang, beberapa orang juga memadukan benda mati dan bagian tubuh seperti penggunaan kaos kaki di kaki.

Gambar benda fetish bisa meningkatkan gairah pada beberapa orang, meskipun lebih membutuhkan objek yang sebenarnya.

Selain itu, orang dengan fetish biasanya akan memegang, menggosok, mengecap, atau mencium objek fetish untuk mencapai kepuasan seksual. Bisa juga meminta pasangannya untuk mengenakan objek fetishnya selama berhubungan seksual.

Itulah arti fetish. Jika Anda memiliki fetish yang mengganggu fungsi kehidupan, ada baiknya segera memeriksakannya ke psikolog. (*/iys)

ADVERTISEMENT