Sangat Tak Adil, Subsidi Gaji Hanya Diberikan ke Guru Honorer, Honorer Lainnya?

615
ILUSTRASI SUBSIDI GAJI
ADVERTISEMENT

JAKARTA–Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan subsidi gaji bagi para pekerja yang memiliki gaji di bawah Rp 5 juta. Bantuan itu diluncurkan secara resmi dari Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Para pekerja yang menerima bantuan itu pun berasal dari berbagai latar belakang. Mulai dari perawat, pemadam kebakaran, hingga guru honorer. Sayangnya, pemberian subsidi gaji ini sangat tidak adil karena yang mendapatkannya hanya guru honorer. Padahal, puluhan ribu honorer lainnya juga berharap menerima subsidi gaji ini.

ADVERTISEMENT

Para tenaga honorer di berbagai instansi pemerintah ini, terpaksa gigit jari. Padahal, mereka juga sangat berharap mendapatkan subsidi gaji dari Pemerintah Pusat ini, karena mereka juga memiliki penghasilan dibawah Rp5 juta. Bahkan, gaji mereka sangat memiriskan.

“Sangat tidak adil, kenapa hanya guru honorer yang mendapatkan subsidi gaji Rp600 ribu? Kami juga honorer, kami juga mengabdi dan berhak mendapatkan subsidi gaji ini,” komentar Rus, 27 tahun, salah seorang guru honorer di Pemkot Palopo.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, saat Presiden Jokowi meluncurkan subsidi gaji, dilansir KORAN SERUYA dari Kumparan.com, perwakilan dari mereka mendapatkan kesempatan untuk berbicara di hadapan Jokowi. Khususnya menjelaskan rencana pemakaian bantuan tersebut ke depan.

“Saya perawat dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. Dengan adanya bantuan subsidi ini kita semua semoga mempergunakan dengan baik. Untuk saya pribadi akan digunakan transportasi, kan dengan adanya COVID transportasi mahal apalagi gaji dipotong,” kata Salah seorang perwakilan perawat di Istana Negara.

“Bisa juga kebutuhan pribadi. Semoga dengan ada bantuan kita sehat dan pergunakan dengan baik,” lanjutnya sambil menangis.

Dia bercerita bahwa selama pandemi mereka harus melakukan pembelajaran jarak jauh. Dia pun harus mengajar dari kontrakannya. Otomatis pemakaian listrik dan air semakin bertambah.

Maka dari itu, bantuan dari pemerintah ini akan digunakan untuk membiayai keperluan tersebut. Sekaligus membeli kuota internet untuk proses pembelajaran.

“Insyaallah bantuan itu akan kami pergunakan sebaik-baiknya, terutama untuk kehidupan sehari-hari. Karena dengan adanya pandemi COVID-19, adanya perubahan cara belajar mengajar. Tentu segala kegiatan itu dilaksanakan di rumah. otomatis akan mempengaruhi perekonomian kita di rumah,” ujarnya.

“Terutama untuk saya pribadi yang masih tinggal di kontrakan tentu berpengaruh kepada pembayaran listrik air, karena aktivitas kita setiap hari ada di rumah. Selanjutnya penambahan mungkin untuk biaya operasional, untuk membeli kuota,” lanjutnya.

Tak jauh berbeda, Bayu, salah satu penerima subsidi dengan latar belakang sebagai pemadam kebakaran honorer dari Depok juga mengungkapkan hal yang sama.
Bayu yang mengaku sudah berkeluarga ini akan memanfaatkan bantuan subsidi untuk kebutuhan sehari-hari dan keperluan anak-anaknya.

“Alhamdulillah saya sudah berkeluarga, punya anak istri, mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini saya pakai untuk kehidupan keluarga sehari-hari sama biaya sekolah anak. Sekarang sekolah anak sistem online pak. Tambahan beli sembako, anak kecil kebanyakan jajan,” ujarnya.

Mendengar penjelasan dari para penerima bantuan itu Jokowi kemudian berharap apa yang sudah dilakukan pemerintah bisa membantu perekonomian mereka semua. Khususnya di tengah pandemi COVID-19.

“Kita harapkan sekali lagi dengan bantuan ini konsumsi rumah tangga tidak terganggu, daya beli masyarakat jadi meningkat dan kita harapkan pertumbuhan ekonomi negara kita Indonesia kembali pada posisi normal. Itu yang kita inginkan,” tutur Jokowi.

Untuk diketahui, sebanyak 15,7 juta pekerja akan menerima bantuan subsidi gaji ini. Masing-masing dari mereka akan menerima total Rp 2,4 juta untuk 4 bulan. (*/tari)

ADVERTISEMENT