PALOPO – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palopo gelar diseminasi informasi melalui Talk Show dengan tema “Peran gereja dalam upaya P4GN di Kota Palopo” dilaksanakan di Ruang Pertemuan Wae Kan’Bass, Kamis 22 Oktober 2020
Mewakili Walikota Palopo, kepala Kesbangpol Dr. H. Baso Sulaiman, M.Si menyampaiakan sambutan tertulis Walikota Palopo Narkoba seperi jamur yang ada dimana mana, kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan karena akan berakibatkan fatal bagi kehidupan masyarakat.
Pemerintah kota Palopo berkomitmen mendukung upaya pemberantasan peredaran narkoba dan penyalahgunaan narkoba berdasarkan peratur perundangan yang berlaku, yang merupakan komitmen nyata, penguatan pembangunan berwawasan anti narkoba yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang bahaya dan pengaruh narkoba.
Beberapa waktu lalu pemerintah membentuk relawan anti narkoba yang di harap dapat menjadi mitra sejati BBN termasuk pihak kepolisian dalam mengkampanyekan serta melakukan strategi pencegahan peredaran narkoba yang semakin memprihatinkan dengan segala modusnya.
“Saya berharap relawan tersebut dapat diberdayakan oleh BNN dan Kepolisian, dalam rangka melakukan penanganan dan pencegahan narkoba,” katanya.
Lanjutnya kita tidak ingin kelompok relawan tersebut menjadi organisasi papan nama semata, tetapi dapat berbuat maksimal demi kemaslahatan masyarakat.
Kesbangpol juga berharap kepada stakeholder agar mampu mewujudkan program yang telah dilakukan perlu ditindaklanjuti dengan bersinergi antara pemerintah, stakeholder dengan BNN.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palopo AKBP. Ustim Pangarian, S.E., M.Si menyampaikan Tujuan Talk Show tersebut sebagai wadah untuk kita semua yang hadir bisa sering bagaimna peredaran dan bahaya narkoba secara khusus di Kota Palopo.
Lanjutnya pendeta jemaat berperan aktif untuk para jemaatnya, memberitahukan kepada jamaat terhadap bahaya narkoba supaya generasi muda bahkan orang tua bisa mengetahui bahaya narkoba tersebut.
Selanjutnya Ustim menambahkan dengan terkumpulnya para pendeta yang ada di Kota Palopo, paling tidak ada perhatian dari pendeta untuk jemaatnya karena hanya yang tau jemaat kita, sepeti yang kita ketahui bersama bahaya narkoba akan merusak siapa saja yang menggunakannya, bukan hanya pengguna bahkan lingkungan yang ada di sekitarnya. (Hms)