Inovasi SD Telkom Makassar dalam Kegiatan Belajar-Mengajar di Tengah Pandemi

382
Para guru SD Telkom Makassar setelah melakukan live streaming Upacara Bendera 17 Agustus 2020 tahun lalu. (Foto: Ist)
ADVERTISEMENT

MAKASSAR–Hingga saat ini, belajar dari rumah dengan pola pembelajaran jarak jauh masih terus berlangsung.

Ekspektasi semula berharap bahwa awal tahun pelajaran 2020/2021 akan ditandai dengan kebijakan untuk membuka sekolah, sehingga dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka (offline), tetapi ternyata tidak terealisasi. Sejalan dengan perkembangan pandemi
Covid-19 yang masih berlangsung, pemerintah sebagai pemegang otoritas kebijakan pendidikan masih melarang sekolah di luar zona hijau untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara langsung.

ADVERTISEMENT

Untuk menyikapi fenomena di atas, maka sekolah mencoba berbagai inovasi dalam implementasi pembelajaran jarak jauh. SD Telkom Makassar, sekolah dengan akreditasi A dari BAN S/M ini, melakukan beberapa inovasi yang tentunya disesuaikan dengan moda pembelajaran yang diterapkan. Penerapan moda daring dalam pembelajaran di SD Telkom Makassar dibarengi dengan fakta bahwa siswa memiliki perangkat digital yang kompatibel, selain tentunya kemampuan mereka dalam mengoperasikannya. “Hal ini tentu tidak menjadi masalah buat siswa-siswi SD Telkom Makassar, karena sejak masuk di sekolah ini mereka sudah dilakukan pembiasaan dan telah terbiasa melakukan pembelajaran dengan menggunakan media gadget atau digital sebagai salah satu media bantu ajar di kelas. Intensitas pemantauan keikutsertaan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran yang selama masa offline dilakukan dengan cara absensi finger print, diganti dengan mengisi aplikasi Presensi Online Siswa (POS) yang dapat diunduh oleh setiap siswa di aplikasi playstore,  sehingga guru benar-benar dapat memastikan siswa yang mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan olehnya”, seperti yang dijelaskan oleh Indri Mudiarti, salah seorang guru di SD Telkom Makassar.

SD Telkom Makassar meramu materi yang harus disampaikan kepada seluruh siswa dari seluruh tingkat. Materi pelajaran diramu dengan tetap mengacu pada kurikulum yang berlaku. Dasar dari racikan ini merupakan langkah yang harus dilakukan, sehingga pembelajaran benar-benar berlangsung secara efektif. Terkait dengan metode penyampaian materi pembelajaran, sekolah ini mengimplementasikan pembelajaran dengan kombinasi mata pelajaran dengan pendekatan yang dilakukan berbasis STEAM (science, technology, engineering, art dan mathematic).

ADVERTISEMENT

STEAM merupakan pendekatan pembelajaran yang didasari asumsi bahwa sains, teknologi, teknik, seni dan matematika memiliki keterkaitan, sehingga dapat mendukung pengalaman belajar dengan pemecahan masalah yang lebih bermakna dan lebih komprehensif.

“Di awal tahun pelajaran, SD Telkom Makassar mengadakan kegiatan MPLS siswa baru secara daring melalui aplikasi zoom, dimana seluruh sisi atau area di sekolah diperlihatkan melalui video yang dibuat oleh para guru. Siswa baru juga dapat mengetahui seluruh guru dan pegawai yang ada di sekolahnya melalui video perkenalan yang diputarkan dengan konsep kekinian”, tutur Indri.

Menyambut masa pembelajaran di awal semester, sekolah juga melakukan live streaming via youtube dengan judul ‘Back to School & PLiS Socialization’.

Indri menambahkan, “Siswa menikmati acara ini, karena ada perkenalan wali kelas serta guru-guru mata pelajaran yang nantinya akan mengajar mereka. Ada pula kuis-kuis yang diadakan di sela-seala acara untuk membuat siswa betah mengikuti streaming hingga akhir”, ujar Indri kembali.

Sekolah di masa pandemi ini juga tetap mengadakan serta memperingati Hari-Hari Besar Nasional dan Hari-Hari Keagamaan, baik itu secara live streaming maupun dengan sistem taping. Peringatan 17 Agustus, Tahun Baru Muharram, Hari Pahlawan serta HUT sekolah
dilaksanakan secara daring dan juga disertai dengan lomba-lomba kreatif yang dibuat oleh para guru. “Di bulan Ramadhan, sekolah juga tetap mengadakan Pesantren Kilat, dimana bentuk pemberian materi akhlak dan karakter kepada siswa dilakukan secara online”, tutur Indri.

Pada Tahun Pelajaran 2020/2021, SD Telkom juga menerapkan pembelajaran yang berorientasi PLiS (‘Playing, Living and Studying’). Hal ini membuat suasana belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan buat siswa, yang muaranya akan melahirkan siswa dengan karakter serba ingin tahu, inisiatif, gigih, adaptif, berjiwa pemimpin serta memiliki kepekaan sosial dan budaya. Tentunya jika siswa telah memiliki karakter-karakter di atas, maka sekolah akan mengeluarkan output siswa yang kompetitif.

Indri menambahkan, “Program ‘Guru Tamu’ dibuat sekolah untuk menghilangkan kejenuhan siswa terhadap pengajaran guru-guru di sekolah, sehingga dihadirkan sosok guru tamu, yaitu seseorang dari luar sekolah yang memberikan ilmunya kepada siswa. Pematerinya berbeda-beda untuk kelas 1 hingga kelas 6. Ada juga program ‘Collab’, dimana ini merupakan program praktek siswa bekerjasama dengan berbagai macam pihak.

Laboratorium sebuah perguruan tinggi neger, guru SMK Telkom Makassar, lembaga pendidikan sejenis yang sama-sama berada di bawah naungan Telkom School,  guru olahraga dari sekolah negeri serta guru bimbingan Matematika diajak collab dengan siswa dari tingkat 1-6, tentunya dengan materi yang berbeda-beda.

Dan terakhir ada program VT (‘Virtual Tours’), dimana siswa yang selama pandemi tidak dapat melakukan outing class akan digantikan oleh gurunya yang nantinya akan berkunjung ke suatu tempat dan membuat video disana, baik itu secara live atau tapingsehingga siswa tetap dapat merasakan serta mengetahui tempat-tempat yang telah diprogramkan dalam kurikulum untuk dikunjungi secara virtual melalui media yang dibuat oleh gurunya”.

Sekolah juga saat ini tengah merancang suatu program yang dinamakan ‘Tamu Inspirasi’, dimana hadir sosok-sosok professional yang akan memberikan inspirasi atau gambaran kepada siswa bagaimana itu dunia kerja kelak atau bagaimana cara menggapai mimpi atau cita-citanya, tentu dengan proses-proses yang harus dihadapi atau dilewati.

“Kemampuan sekolah berinovasi dalam melaksanakan pola daring saat pandemi Covid-19 merupakan langkah yang harus dilakukan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi upaya nyata dalam mengimplementasikan kewajiban sekolah untuk melindungi seluruh siswa agar tetap dalam kondisi sehat. Dengan demikian, sekolah menjadi institusi yang dapat berperan dalam mencegah lahirnya episentrum baru penyebaran Covid-19”, pungkas Indri. (rls/iys)

ADVERTISEMENT