Bomber Gereja Katedral Makassar Ternyata Belajar Rakit Bom Via Daring, Ini Faktanya!

231
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irjen Boy Rafli Amar (foto: INT)
ADVERTISEMENT

MAKASSAR – Pasangan suami istri (Pasutri) pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar diketahui, diduga mendapat pelatihan membuat bom secara daring atau online.

Hal tersebut, diungkapkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irjen Boy Rafli Amar, kepada awak media.

ADVERTISEMENT

Dia menyebutkan, jika keduanya mengembangkan pelatihan di media sosial, terkait cara pembuatan bom.

“Informasinya ini juga berkaitan dengan online training yang dikembangkan oleh mereka di media sosial, terkait tata cara pembuatan bahan peledak,” katanya.

ADVERTISEMENT

Boy menjelaskan, dalam pelatihan itu, ada sejumlah narasumber yang pernah mengikuti pelatihan mancanegara, yang disebut senior oleh kedua pelaku.

Dia juga menyebut, jika ideologi inilah yang terus dikembangkan oleh kelompok radikal terorisme.

Untuk itu, demi mencegah kejadian serupa kembali terjadi, Boy meminta kepada seluruh pihak untuk bersama-sama memerangi hal tersebut.

“Sejumlah narasumber senior mereka pernah berlatih tata cara merakit bom di luar negeri. Ideologi ini, yang terus dikembangkan oleh kelompok-kelompok radikal terorisme, jadi kita sama-sama cegah,” ucapnya.

“Ini sinergitasnya dengan semua pemangku kepentingan bekerja sama tentunya TNI, dengan kepolisian, dengan BIN, dengan BSSN, semua lembaga negara termasuk Kominfo sudah menjadi agenda utama dalam mengantisipasi sebaran paham radikal intoleran di dunia maya,” sambungnya.

“Itu yang harus terus dilaksanakan dengan juga pelibatan unsur masyarakat karena masyarakat menggunakan sarana cyber space yang tentunya harus waspada dengan kondisi yang ada di dalam dunia maya,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Foto pasangan suami istri terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar yang berboncengan sepeda motor, yang viral di media sosial, ditengarai foto editan alias hoaks.

Foto yang beredar tersebut diduga pelaku, yakni Lukman dan Istrinya, YSR, mengendarai motor matik orange bernomor polisi DD 5984 MD, sejak insiden bom bunuh diri terjadi, ramai menyebar di media sosial.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan juga belum dapat memastikan foto itu adalah Lukman dan istrinya YSR. (*/Sya)

ADVERTISEMENT