KORANSERUYA.COM–Pelajar di Kota Palopo mulai PAUD/TK hingga SMA/SMK siap-siap ‘back to school’. Tidak lama lagi belajar tatap muka diadakan di berbagai sekolah di kota bermotto ‘Idaman’ ini. Itu setelah Walikota Palopo, HM Judas Amir telah memberi lampu hijau bagi sekolah yang ingin menggelar kegiatan belajar dengan metode tatap muka.
Namun, pihak sekolah diberi syarat khusus agar diberi ijin melaksanakan PTM atau pembelajaran tatap muka. Syarat tersebut, salah satunya, harus ada persetujuan dari orangtua/wali siswa dalam bentuk berita acara dengan pihak sekolah. Berita acara tersebut menegaskan bahwa sekolah sudah siap melaksanakan PTM, termasuk adanya persetujuan orangtua/wali siswa.
Sekolah mulai SD hingga SMK/SMA dan sekolah sederajat lainnya, yang sudah siap melaksanakan PTM, diminta mengajukan ke Walikota Palopo melalui tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Palopo untuk dilakukan penilaian kelayakan sekolah sudah siap atau belum mengadakan belajar tatap muka.
“Silakan pihak sekolah ajukan dan melaporkan kesiapannya melaksanakan PTM. Nanti tim akan melakukan penilaian ke sekolah,” kata Judas Amir saat menyampaikan sambutan saat penyerahan Ranperda APBD Perubahan tahun anggaran 2021 di Gedung DPRD Palopo, Senin (27/9/2021).
Menurut Judas Amir, sekolah yang sudah siap mengadakan PTM agar membuat berita acara dengan orangtua/wali siswa, yang mempertegas kesiapan sekolah melaksanakan PTM dan persetujuan orangtua/wali siswa. “Sekolah tatap muka harus ada persetujuan orangtua/wali siswa,” kata walikota dua periode ini.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Palopo terus berusaha menekan perkembangan penyebaran virus Covid-19 di Kota Palopo. Termasuk kata Judas Amir, tim Satgas akan melakukan penilaian sekolah yang sudah mengajukan permohonan mengadakan sekolah tatap muka, untuk mendapatkan rekomendasi bahwa sekolah tersebut sudah layak melaksanakan belajar tatap muka.
Dikatakan, sekolah yang belum layak karena berbagai hal tidak akan diberikan ijin. “Kita akan betul-betul menilai kesiapan sekolah. Jika memenuhi kriteria dari tim Satgas tugas maka sekolah tersebut boleh menyelenggaran belajar tatap muka,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Judas Amir berharap saat dibuka belajar tatap muka, pihak sekolah betul-betul memperhatikan hal penting dalam pencegahan Covid-19,
salah satunya pihak sekolah wajib menyediakan sarana dan prasarana pencegahan Covid-19 dan menerapkan secara ketat protokol kesehatan.
“Dan tak kalah pentingnya, kalau pihak sekolah sudah yakin bisa PTM, silakan laksanakan dengan catatan semua harus sudah divaksin. Guru dan staf sekolah sudah vaksin, termasuk pelajar. Tetap kedepankan protokol kesehatan ketat,” tandas Judas Amir.
Diketahui, per tanggal 13 September lalu, Walikota Palopo mengijinkan 11 sekolah yang berada di wilayah pelosok melaksanakan PTM terbatas. Ke-11 sekolah tersebut, yakni SDN 58 Tandung, SDN 20 Battang, SDN 49 Mappatongko, SDN 21 Paredean, SDN 39 Kambo, SDN 51 Sumarambu, SDN 59 Siguntu, SDN 55 Padanglambe, SMPN 11 Battang, SMPN 12 Sumarambu, dan SMPN 13 Kambo.
Sejauh ini, pelaksanaan PTM di berbagai sekolah tersebut berjalan lancar. Termasuk tim Satpol-PP Kota Palopo rutin memantau pelaksanaan PTM berbagai sekolah tersebut, terkait penerapan protokol kesehatan.
TERUS MENURUN
Angka kasus pasien positif aktif Covid-19 di Kota Palopo terus mengalami penurunan. Hingga Senin (27/9/2021), kasus pasien positif aktif tersisa 16 orang. “Pasien positif aktif saat ini 16 orang. 6 orang dirawat di rumah sakit dan 10 orang isolasi mandiri,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Palopo dr Ishaq Iskandar.
Menurut Ishaq, dengan menurunnya angka Covid-19, Kota Palopo juga saat ini kembali ke zona kuning penyebaran Covid-19. Meski angka Covid-19 terus mengalami penurunan, namun Satgas tak henti-hentinya mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Hampir setiap hari, tim kelurahan bersama kecamatan turun mengimbau warga agar tetap menaati protokol kesehatan dan senantiasa menjaga diri serta lingkungan masing-masing dari penyebaran Covid-19.
Salah satu pesan tim Satgas, yakni warga diminta memperhatikan 5 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengindari kerumunan, dan mengindari mobilitas. “Yang paling inti adalah penerapan protokol kesehatan. Kalau semua sadar, terapkan Prokes, InsyaAllah angka Covid-19 bisa diredam,” katanya.
Untuk diketahui, sejauh ini, total warga Palopo yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 sejak tahun lalu hingga saat ini sudah sebanyak 2.597 orang . Dari angka tersebut, jumlah pasien sembuh sebanyak 2.471 orang. Sedangkan pasien meninggal dunia sebanyak 108 orang.
Sekolah Sangat Siap Tatap Muka
Sekolah tatap muka atau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sudah diperkenankan untuk wilayah PPKM level 1-3. Sekolah tatap muka terbatas bisa dijalankan dengan aturan dan protokol kesehatan yang ketat. Di Kota Palopo, Walikota Palopo, HM Judas Amir telah memberi lampu hijau pihak sekolah melaksanakan sekolah tatap muka.
Lantas bagaimana kesiapan sekolah menjemput PTM di Kota “Idaman” ini? Rupanya, dari penelusuran KORAN SERUYA, hampir semua sekolah di Kota Palopo jauh-jauh hari telah mempersiapkan PTM.
Berbagai persiapan dilakukan sekolah, seperti membuat SOP untuk melakukan PTM terbatas, lingkungan sekolah harus bersih, menyediakan westafel di depan kelas agar siswa dapat mencuci tangan menggunakan air mengalir dan memakai sabun, kantin di dalam dan luar sekolah dilarang berjualan karena berpotensi menimbulkan kerumunan, dan peserta didik wajib diantar jemput orang tua/siswa.
SMKN 1 dan SMKN 2 Palopo, misalnya, beberapa hari terakhir gencar melakukan vaksinasi kepada siswa mereka supaya bisa melaksanakan PTM. “Kami gencar melakukan vaksinasi kepada siswa. Semoga semua sekolah yang ada Kota Palopo dapat segera melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka terbatas,” Kepala Sekolah SMKN 1 Palopo, Ridwan Rajab.
“Ratusan siswa SMKN 2 Palopo telah divaksin. Pembelajaran tatap muka sangat dinantikan seluruh sekolah di Palopo. Kami juga berupaya untuk mempersiapkan semua ketentuan agar diizinkan menggelar pembelajran tatap muka,” Kepala Sekolah SMKN 2 Palopo, Nobertinus, dikonfirmasi terpisah.
Persiapan menuju pembelajaran tatap muka terbatas juga dilakukan SMPN 1 Palopo dan SMPN 4 Palopo. Dua sekolah favorit di Kota Idaman itu melakukan penyusunan standart operasional prosedur (SOP) sekolah tatap muka. “SOP itu akan kami bawa ke Dinas Pendidikan, selanjutnya diteruskan ke Walikota Palopo untuk ditindaklanjuti. Apabila SOP yang kami buat ini disetujui barulah kami mempersentasikan ke orang tua/wali siswa dan bersiap memulai PTM,” Kepala SMPN 1 Palopo, Suriadi Rahmat.
“Kalau orang tua siswa tidak siap untuk mengantar jemput anaknya ke Sekolah mending kita tidak usah PTM. Guru yang belum divaksin harus mengajar menggunakan metode daring dan tidak boleh melakukan PTM, bgitu juga dengan siswa yang belum divaksin,” Kepala Sekolah SMPN 4 Palopo, Kartini Alwi.
Pencegahan Covid-19 melalui vaksinasi juga dilakukan SMPN 5, 6, 7, dan 14 Palopo. Para siswa divaksin agar terbentuk herd immunity dan sebagai syarat dilakukannya PTM terbatas. “Siswa saja berani divaksin, ayo vaksin untuk menekan penularan Covid-19,” kepala Sekolah SMPN 5 Palopo, Wagiran.
“Semoga dengan dilakukannya vaksinasi kepada siswa ini kami berharap agar mereka bisa lebih menjaga diri dari ancaman Covid-19,” Kepala Sekolah SMPN 6 Palopo, Sukawati Umar.
“Ini adalah bentuk ikhtiar kami agar terhindar dari Covid-19. Semoga siswa yang baru-baru ini divaksin bisa terhindar dari bahaya Covid-19, mudah-mudahan pembelajaran tatap muka bisa segara kita mulai,” Kepala Sekolah SMPN 7 Palopo, Hj Sitti Hadijah.
“Dengan divaksinnya siswa kami ini, semoga mereka lebih berhati-hati dengan ancaman Covid-19 yang bisa menyerang siapa saja, kami masih akan melakukan vaksinasi untuk siswa yang belum kebagian, kita tinggal tunggu jadwal saja,” Kepala SMPN 14 Palopo, Arifin Jumak.
Sementara itu, SMPN 3 Palopo mengaku siap melakukan PTM terbatas. Pihaknya telah mempersiapkan segala persyaratan yang disyaratkan menggelar PTM terbatas. “Kami menunggu instruksi dari Pemerintah Kota Palopo. Jika kami sudah diberi lampu hijau, kami sudah siap melaksanakan PTM terbatas,” kata Kepala Sekolah SMPN 3 Palopo, H Basri. (hwn/liq)