PALOPO–Udar, 35 tahun, tidak pernah menyangka jika istrinya akan tewas mengenaskan dengan kondisi kepala pecah akibat ditabrak lari sebuah mobil di poros Desa Lalong, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Rabu (12/2/2020), sekitar pukul 06:00 Wita.
Suami ini hanya bisa histeris menyaksikan istri yang sudah memberinya tiga anak ini, menghembuskan nafas secara tragis diatas aspal.
Udar berboncengan bersama istrinya, Samsiar menuju ke Pasar Batusitanduk. Saat meninggalkan rumahnya di Pajalesang, Kelurahan Pajalesang, Kota Palopo, tidak ada tanda-tanda atau firasat dialami Udar, jika istrinya akan pergi untuk selama-lamanya. Apalagi dalam kondisi tragis.
Suami istri ini berboncengan sepeda motor Matic DD 5777 EC menuju Pasar Batusitanduk untuk berbelanja. Namun, dalam perjalanan, sepeda motor mereka ditabrak sebuah mobil berkecepatan tinggi.
Udar bersama istrinya terjatuh di aspal, setelah motornya disenggol mobil yang melaju dari arah Walenrang ke Palopo. Tragisnya, belum sempat menyelamatkan diri setelah terjatuh di aspal, tiba-tiba sebuah mobil yang juga melaju dari arah Walenrang melindas kepala Samsiar.
Udar yang berada didekat istrinya menyaksikan kepala istrinya pecah. Ia hanya bisa histeris menyaksikan peristiwa tragis yang dialami sang istri tercinta.
Suasana di lokasi tabrakan masih sepi dari lalulalang kendaraan, sehingga mobil yang menyenggol sepeda motor suami istri ini, termasuk mobil yang melindas kepala Samsiar kabur.
Lurah Pajalesang, Erick, membenarkan tabrak lari yang dialami warganya. Menurut Erick, sesuai pengakuan suami korban, Udar, istrinya meninggal dunia akibat kepalanya digilas sebuah mobil yang melaju kencang, setelah sebuah mobil menyenggol sepeda motornya.
“Dua mobil tersebut kabur. Kita berharap, polisi bisa mengamankan sopir dua mobil tersebut,” ujar Erick di rumah duka, di Kelurahan Pajalesang.
Dikatakan Erick, setelah mayat Samsiar tiba di rumah duka di Pajalesang, mayat korban kemudian dibawah ke kampung halamannya di Kabupaten Enrekang. “Udar bersama istri dan anaknya sudah lama tinggal di Pajalesang, namun keluarga ini berasal dari Enrekang,” kata Erick. (tari)
