Debat Tahap 4 Hadirkan Cawapres, Putra Luwu dan Toraja Jadi Panelis

115
Prof Ridwan Yahya dan Rukka Sambolangi
ADVERTISEMENT

JAKARTA — Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan 11 panelis debat keempat Pilpres 2024 atau debat kedua calon wakil presiden yang akan dihelat pada Minggu (21/1/2024).

Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming, dan Mahfud MD akan beradu gagasan soal enam subtema debat, yaitu pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa. Debat ini akan dimoderasi oleh dua moderator, yaitu Retno Pinasti dan Zilvia Iskandar.

ADVERTISEMENT

Dari 11 panelis tersebut dua diantaranya yakni Prof Ridwan Yahya dan Rukka Sambolangi adalah putra Luwu dan Toraja. Ridwan Yahya, kelahiran Luwu, 11 Mei 1968. Saat ini, ia menjabat Guru Besar Teknologi Hasil Hutan, Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu.

Berdasarkan laman resmi Universitas Bengkulu, Ridwan mendapatkan gelar Sarjana Kehutanan di Universitas Hasanuddin pada 2002. Ia melanjutkan pendidikan Master tahun 2007 di University of the Philippines Los Banos, Philippines.

ADVERTISEMENT

Kemudian tahun 2012 berhasil mendapatkan gelar Ph.D in Forestry, Kyoto University, Japan. Baca juga: Ini Jadwal Kampanye Capres-Cawapres dan Partai ke Tiga Zona Selaku pendidik, Ridwan sudah memiliki banyak pengalaman yang luar biasa. Mulai dari Teknologi Hasil Hutan hingga Teknologi Pengolahan Kayu, ia telah berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di berbagai tingkatan pendidikan. Saat ini, ia aktif mengajar di bidang Struktur dan Sifat Kayu, Sifat-Sifat Dasar Kayu, dan Teknologi Pulp dan Kertas.

Karier akademis Ridwan Yahya juga mencakup peran kepemimpinan yang signifikan. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Kehutanan di Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, serta sebagai Kepala Pusat Pengembangan Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi. Sebagai seorang yang aktif dalam organisasi ilmiah, ia tercatat sebagai anggota berbagai asosiasi peneliti, termasuk Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia dan Technical Association of the Pulp and Paper Industry of the Philippines.

Rukka Sombolinggi merupakan perempuan asal Toraja, Sulawesi Selatan. Diketahui bahwa ia lahir di Toraja, 15 Oktober 1973. Pada tahun 2022 lalu, ia kembali terpilih menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) periode 2022-2027. Sebelumnya, ia sudah pernah mendapat di posisi yang sama periode 2017-2022.

Rukka berlatang belakang pendidikan formal dengan bersekolah di SD Inpres Nanggala yang lulus pada tahun 1979. Kemudian ia melanjutkan pendidikan di SMP Kristen Madandang dan lulus tahun 1988. Rukka berlanjut sekolah di SMA Kristen Rantepao dan lulus tahun 1991. Ia merupakan alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, jurusan Pertanian. Untuk S2, ia menempuh pendidikan di Thailan. Ia sekolah jurusan Ilmu Politik di Universitas Chulalongkorn, Thailand.

Melihat dari sepak terjangnya, sosok Rukka ini memang sebagian besar mendedikasikan separuh hidupnya untuk membela hak-hak masyarakat adat. Saat bertugas di AMAN, ia telah banyak melawan banyak kebijakan pemerintah yang tidak setuju dengan keberadaan dan hak masyarakat adat. Berkat kerja kerasnya itu, tahun 2018 ia mendapat penghargaan organisasi kemasyarakatan terbaik dari Menteri Dalam Negeri, Tajahjo Kumolo. (*)

 

ADVERTISEMENT