MAKASSAR – Indonesia kehilangan sosok putra terbaik bangsa. Baharuddin Jusuf Habibie, Presiden RI ke 3 telah berpulang dalam usia 83 tahun.
Banyak kalangan di bangsa ini kehilangan atas meninggalnya almarhum yang dijuluki sebagai bapak demokrasi itu.
Tak terkecuali dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Sulawesi Selatan.
Lembaga yang aktif mengawasi penyiaran ini memiliki duka tersendiri apalagi sebelum kepergian sang teknokrat dunia itu sudah disepakati menjadi ikon logo di kegiatan KPID Award yang tahun ini digelar di kampung halaman Habibie di Kota Parepare.
“Pekan lalu kami sudah menyepakati dalam rapat teknis dengan komisioner dan pihak pemerintah Kota Parepare di Makassar. Kesepakatan itu berupa memilih bapak Habibie dan Ainun jadi ikon pesta penyiaran tahun ini ” Ujar Ketua Panitia KPID Award, Riswansyah Muchsin, saat dikonfirmasi, Jumat (13/9/2019).
Ciwank panggilan akrab Riswansyah Muchsin menjelaskan, bahwa kegiatan KPID Sulsel Award 2019 merupakan ajang bergengsi tahunan lembaga penyiaran di Sulawesi Selatan.
Menurutnya, kehadiran ikon Habibie-Ainun di logo KPID Award diharapkan bisa menjadi salah satu instrument dalam memajukan insan dunia penyiaran di Sulawesi Selatan.
Terkhusus mampu menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, kesetian dan kebangsaan yang peduli dengan masa depan generasi bangsa.
Pelaksanaan semarak KPID Award ini juga akan menjadi sejarah baru di lembaga pengawas penyiaran ini.
Mengingat selama kurung waktu 14 tahun terakhir pelaksanaannya baru kali pertama dihelat di luar Kota Makassar.
Tepatnya, di kampung kelahiran Habibie yakni Kota Parepare yang dijuluki sebagai kota Bandar Madani.
Sekedar diketahui, Kota Parepare menjadi tuan rumah untuk pesta penyiaran. Rencananya berlangsung selama dua hari pada tanggal 23-24 November 2019 mendatang. (rls/adn)