PALOPO — Pemerintah pusat melalui Kementerian PPN/Bappenas bekerja sama dengan pemerintah Australia melalui Knowledge Sector Initiative (KSI) akan menggelar Indonesia Development Forum (IDF) 2018 pada 10-11 Juli 2018 di Jakarta.
IDF merupakan wadah bagi para pihak untuk bertemu dan memberikan solusi langsung bagi pemerintah Indonesia untuk menurunkan disparitas antar daerah, yang menjadi prioritas Presiden Joko Widodo saat ini. Tidak hanya menampilkan paparan dari para ahli dan akademisi, IDF 2018 juga membuka peluang bagi pemangku kepentingan untuk menonjolkan cerita sukses di tingkat lokal yang dapat diadopsi di skala nasional.
Salah satu pemuda Palopo, Afrianto Nurdin ikut ambil bagian dalam forum ini. Gagasan yang ditulisnya melalui makalah dengan judul “Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pro Suer” ikut dilirik. Ia salah satu putera asli Palopo yang terpilih dari ribuan gagasan yang bersaing di forum ini dalam kategori pasar ide dan inovasi.
BERITA TERKAIT :Bupati Luwu Utara Diundang sebagai Pembicara di Konferensi Internasional
Afrianto yang dikonfirmasi Koranseruya.com membenarkan hal itu. Ia mengaku bangga bisa terpilih. Bahkan ia sempat putus asa lantaran terlambat registrasi karena tidak melihat pengumuman serta panggilan yang masuk ke emailnya. Namun ia berupaya menghubungi panitia dan akhirnya diikutkan kembali dalam forum itu. “Alhamdulillah, tentunya saya sangat bersyukur. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya,” katanya.
Ditanya soal gagasan yang akan disampaikan dalam forum tersebut, mahasiswa Pasca Sarjana Jurusan Perencanaan Pembangunan Regional/daerah UMI itu menjelaskan bahwa programnya berorientasi pada pengembangan usaha mikro dengan penyediaan sarana usaha dan permodalan dengan diperkuat comunity learning center atau pusat pembelajaran komunitas. “Masyarakat tidk hanya diberi modal, sarana dan akses. Yang paling pokok adalah pemahaman manajemen usaha, kerja kolaboratif, menciptakan pasar baru dan mendorong pengembangan komoditi utama yang berkembang di suatu daerah. Tidak hanya itu, dalam pengembangannya, juga produksi yang dipasarkan juga bisa melalui E-pasar,” jelas Afri.
“Program ini adalah upaya untuk menumbuhkembangkan usaha baru dan kreatifitas masyarakat serta membaca kebutuhan pasar. Makanya Pro SUER ini basisnya ada pada CLC (COMMUNITY LEARNING CENTER,” tambahnya. Selain Afrianto, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriyani juga diundang khusus dalam forum ini sebagai pembicara. (asm)