Halsen Akui Sudah Dengar Isu Dirinya Minta Fee Rp1 Miliar, Ini Tanggapan Distributor

523
Ilustrasi Internet
ADVERTISEMENT

LUWU TIMUR – Distributor atau rekanan Lampu Hori Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Defry menanggapi isu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa atau DPMD Luwu Timur, Halsen meminta uang fee Rp1 miliar.

Uang senilai Rp1 miliar itu diduga fee untuk proyek pengerjaan Penerangan Jalan Umum (PJU) di setiap desa di Luwu Timur yang rencananya akan dikerjakan pihak rekanan.

ADVERTISEMENT

Isu yang beredar itu pun diakui oleh Halsen. Menanggapi hal itu Defry mengatakan jika ada seseorang yang ingin menjatuhkan nama Halsen selaku Kadis DPMD Luwu Timur.

“Aga lucu ini. Ini keluar sebelum pembelian ada, Kan aneh ini kesananya mau hancurkan namanya pak Halsen mau jelek jelekan orang-orang ini,” Kata Defry, Jumat (5/8/2022).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, hingga saat ini dirinya tidak tau berapa jumlah pembelian dan nominal anggaran dari PJU tersebut.

“Kemungkinan besar ketika isu keluar org itu berpikiran lain. Saya tidak tau sama sekali jumlah pembeliannya berapa, jumlah pembelian lampunya berapa, nominal nya berapa. Itu tidak saya tau sama sekali terus Kok bisa bisa muncul isu seperti itu,” bebernya.

“Nda ada, karna nominal saja tidak ada bagai mana ceritanya mau minta fee. Bagai mana ceritanya bisa sampai muncul angka. Coba kalau pengadaannya 1 miliar masa feenya 1 miliar  kan lucu. Nah, jumlah pengadaan ini berapa kita nda tau. Saya nda tau,” tambahnya.

Terkait om dari Distributor lampu tersebut yang disebutkan Halsen, Defry mengaku tidak tau siapa yang dimaksud.

“Saya tidak tau, omnya siapa tidak ada. Itu aga lucu yang sebarkan isu, yang jelas itu pengen menjatuhkan saya. Kalau dia sampai sebut orang ya itu orang dia mau jatuhkan kan begitu,”

Agak lucu. Kalau saya lihat ini strategi orang untuk jatuhkan orang lain sebelum melakukan pembelian.

“Ini orang mau hancurkan pak kadis kemungkinan besar ini pasti batal to. Kalau saya ini strategi orang untuk menjatuhkan orang lain, dia bisa masuk saya curiganya seperti itu,” ucap Defry.

“Kalau saya nda bagus ini kompetisi kayak begini begitu jadi orang mau sebarkan berita ini berarti dia kompetesi yang mau menjelek jelekan nda bagus sekali. Kemungkinan besar ada yang merasa persaingan sampai isu itu keluar,” Ucapnya lagi.

Misalnya kata Defry, ia merupakan distributor lampu satu-satunya asal Luwu Timur jikalau Dinas ingin melakukan komplain ia masih bisa jamin sebab kantor dan gudang berada di Luwu Timur.

“Misalnya, saya begitu, saya kan putra daerah, kantorku disana Gudang ku disana, kalau dinas mau lakukan komplain terhadap masalah lampu saya masih bisa jamin masalah garansi  dan orang lain yang saya tau dari luar. Karna Setahuku yang distributor cuma saya sendiri ji disana na ini otomatis pengen menjatuhkan karna banyak hal lah,” Tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala DPMD Luwu Timur, Halsen mengatakan jika dirinya telah mendengar isu fee Rp1 miliar yang ditujukan kepadanya.

“Saya sudah dengar issu itu. Coba ke kantorki, saya kasih liat ki chatku sama itu distributor lampunya yan kebetulan ada om nya di Luwu Timur. Omnya inilah yang katanya cerita sama teman yang lain,” Kata Halsen, saat dikonfirmasi melalui via Whatsapp, Kamis (4/8/2022) malam.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, setiap desa menganggarkan Rp150 juta hingga Rp170 juta untuk masing-masing 10 buah lampu jalan.

Penerangan jalan itu, menggunakan angaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) tahun 2022.

Sekedar diketahui ada 124 desa 3 kelurahan di Kabupaten Luwu Timur.(rah).

ADVERTISEMENT