Heboh Video Pasangan Kekasih ‘ML’ Tak Bisa Lepas Alias Gancet, Pesan Moralnya: Jauhi Zina

612
ILUSTRASI
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM–TOLONG…, tolong saya, teriak wanita muda yang mengalami persetubuhan gancet atau lengket. Tubuh wanita ini lengket dan tidak bisa bisa dengan seorang pria yang diduga pacarnya saat ‘ML’ atawa berhubungan intim.

Peristiwa persetubuhan karam atau lengket ini lagi viral dan heboh di media sosial TikTok setelah diunggah akun atas nama Indriani_be. Ia membagikan video sepasang kekasih sedang berhubungan badan dan tidak bisa lepas, Senin (6/9/2021) lalu.

ADVERTISEMENT

“Tolong, tolong,” teriak wanita itu lagi memelas, meminta tolong kepada seorang ustadz yang datang bersama warga kedalam kamar dimana kedua sejoli itu sedang terbaring dengan badan sulit lepas.

Dalam video TikTok yang viral itu, seorang ustaz terlihat terus membacakan doa-doa, agar kedua pasangan kekasih bisa dilepaskan dari persetubuhan lengket. Dan video gancet ini viral kemana-kemana. Ribuan warganet mengomentarinya, tak sedikit media ciber mengulasnya jadi berita headline.

ADVERTISEMENT

Benarkah dua kekasih ini berhubungan intim hingga tubuhnya lengket sesuai video viral tersebut? Ternyata video itu hanya setingan yang diunggah pertama kali oleh Muh Idrisul Marbawi atau Gus Idris melalui kanal YouTube-nya, Gus Idris Official. Potongan videonya dibagikan di akun TikTok @indriani_be pada 6 September 2021 lalu.

Video tersebut kemudian menyebar ke platform media sosial lainnya, seperti Facebook dan Instagram. Hingga Rabu (8/9/2021) kemarin, video gancet di kanal YouTube Gus Idris Official sudah ditonton 433.360 orang, disukai 15 ribu dan dikomentari 8.018 orang.

Dalam video tersebut, Gus Idris sempat menanyakan siapa nama pasangan gancet itu sebelum melakukan pengobatan. “Siapa namanya (pasangan gancet ini) Pak Lurah?,” tanya Gus Idurs kepada lurah.

Lurah menjawab bahwa perempuannya bernama Ratih dan laki-lakinya bernama Ari. Selanjutnya, pendiri Yayasan Gus Idris Al- Marbawy ini lantas menceramahi pasangan selingkuh itu. Ia berharap agar apa yang dialami oleh Ratih dan Ari bisa menjadi pelajaran bagi yang lainnya.

“Hati-hati ya, terutama yang sedang tidak bisa menahan hawa nafsu. Tiba-tiba kita seperti mereka, nauzubillah summa nauzubillah, tidak bisa dilepaskan,” ucapnya.

“Alangkah malunya kita, alangkah malunya, di dunia sudah malu, sakit, apalagi di akhirat,” lanjut dia.

Gus Idris membeberkan bahanya pelaku zina. Di dunia saja sudah diazab, apalagi di akhirat kelak. Hukuman bagi pelaku zina sudah diatur dalam Islam. Para pelaku zina harus dirajam atau dilempari batu sampai meninggal dunia. “Seluruh badannya dikubur di tanah, disisakan kepalanya, dilempari dengan batu sampai mati baru diampuni dosa-dosanya,” katanya.

Menurutnya, batu yang dipakai untuk melempari pelaku zina tidak boleh besar-besar agar tidak langsung meninggal saat dilempari. “Kenapa gak boleh batunya besar-besar? Biar mereka merasakan sakitnya, pedihnya azabnya di dunia. Seperti mereka merasakan kenikmatan saat melakukan zina dari ujung rambutnya sampai ujung kukunya,” imbuhnya.

Gus Idris menegaskan bahwa lebih baik menikahi sampai empat kali ketimbang melakukan perzinahan. “Lebih baik menikah 2, 3, 4, daripada berzina. Nauzubillah summa nauzubillah,” jelasnya.

Menurutnya, kebanyakan pasangan gancet itu meninggal dunia karena tidak bisa melepaskan satu sama lain. “Semua ini pelajaran. Saya harap Ratih dan Ari, bertaubat betul-betul karena kalian sudah bersumpah, jika kalian melakukan lagi Mbak Ratih, maka Allah akan menegur lagi, pasti,” tandasnya. (***)

ADVERTISEMENT