BELOPA — Kabupaten Luwu ditunjuk sebagai pelaksana acara adat Maccera Tasi’ pada Festival Keraton Nusantara (FKN) Tana Luwu 7-13 September mendatang.
Ketua Panitia Pelaksana Maccera Tasi’ Luwu, Andi Palanggi menegaskan tidak ada seserahan atau penyembahan ke laut seperti yang dikhawatirkan selama ini.
“Saya selaku ketua panitia pelaksana Maccera Tasi ‘ memastikan kalau tidak akan ada pembuangan kepala kerbau ke dalam laut. Apalagi yang berbentuk sesajen,” katanya saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (28/8/2019).
“Jadi, hanya ada pelepasan ikan kecil dan pakan ikan yang akan di lepas ke laut sebagai simbol dari acara adat maccera’ tasik,” tambah Asisten II Pemkab Luwu ini.
Rangkaian prosesi Maccera Tasi dimulai pukul 10.30 Wita hingga 11.30 Wita di pelabuhan Ulo-ulo. Ada perahu hias, kumandang Adzan di empat penjuru dan lainnya.
Kemudian, melepas bibit ikan dan pakan ikan dilaut. ” Dua ekor kerbau memang akan dipotong. Tapi bukan untuk dibuang ke laut. Melainkan dikonsumsi bersama masyarakat dan disembelih secara Islami,” katanya.
Dia mengungkapkan jauh sebelum acara Maccera Tasi’ digelar pihaknya sudah mengundang tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat.
Mereka sepakat, hal-hal yang berbau musyrik dan bertentangan dengan agama Islam dihilangkan.
” Jadi, kekhawatiran sebagian masyarakat bahwa acara ini merupakan bagian dari musyrik tidak benar. Pada pelaksanaan Maccera Tasi’ kita tetap bersandar pada ajaran agama Islam,” tegasnya.
Festival Kraton Nusantara XIII tahun 2019 tersebut, dihadiri sebanyak 200 raja se-Nusantara. Juga raja dari negara tetangga seperti Brunei, Malaysia, serta Australia. (fit)