Kiprah Syukur Bijak di Pentas Politik Luwu, Kuasai Walmas Punya Tagline ‘Beda Karena Komitmen’

1045
ADVERTISEMENT

BELOPA — Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak, meninggal dunia di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Kamis (06/04/2023) siang. Ia meninggal akibat sakit jantung yang dideritanya. Masyarakat Luwu berduka dengan meninggalnya almarhum.

Syukur Bijak mewarnai kancah perpolitikan di Kabupaten Luwu. Dua periode ia menjabat Wakil Bupati Luwu. Bersama Andi Mudzakkar pada 2008-2013 dan saat ini dengan Basmin Mattayang. Sebelumnya, Syukur Bijak sempat duduk sebagai anggota DPRD Luwu dari Partai Amanat Nasional (PAN).

ADVERTISEMENT

Belakangan, ia bergabung dengan  Partai Demokrat. Sejak beberapa tahun lalu hingga kini, ia dipercaya menjadi Ketua partai berlambang mercy itu. Pada pilkada 2024 mendatang, SBJ begitu ia akrab disapa sudah menegaskan akan maju sebagai calon bupati Luwu. Namun, tuhan berkehendak lain. Niatnya belum terkabul hingga ajal menjemputnya.

SBJ punya basis massa militan di daerah Walenrang-Lamasi (Walmas) yang terdiri dari enam kecamatan. Pada setiap perhelatan pilkada, ia selalu memenangkan lebih dari 50 persen suara di wilayah Walmas dengan jumlah pemilih hampir 60-an itu.

ADVERTISEMENT

Walmas menjadi daerah yang dikuasainya. Tak ada yang membantah. SBJ tak memikirkan dirinya sendiri. Ia berhasil mendidik putra sulungnya, Dhevy Bijak untuk terjun di dunia politik. Pada pileg 2019 lalu, Dhevy Bijak berhasil duduk sebagai anggota DPR RI. Istimewanya, Dhevy adalah salah satu anggota DPR RI termuda kala itu.

Usianya baru menginjak 27 tahun. Keberhasilan Dhevy duduk di Senayan tentu tak lepas dari ketokohan sang ayah, Syukur Bijak. Almarhum dikenal memiliki sikap yang tegas dan tanpa kompromi. Sikap itu tersirat dari tagline yang selalu digunakan yakni ‘Beda Karena Komitmen’. Syukur Bijak meninggalkan seorang istri bernama Elnita Pakolo dan empat orang anak. (*)

 

 

 

ADVERTISEMENT