PALOPO — Pemilihan Walikota Palopo 2024 mendatang dipastikan berlangsung ketat. Tak ada incumbent yang bertarung. Walikota Palopo saat ini, HM Judas Amir, tak bisa lagi maju karena sudah menjabat dua periode.
Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam, mengatakan, dengan tidak majunya Judas Amir, situasi itu membuka ruang kontestasi yang lapang dan dinamis bagi siapapun figur yang akan maju bertarung.
Figur, baik wajah lama maupun baru harus jeli melihat peluang itu dengan melakukan sosialisasi ke tengah masyarakat.
” Karena tanpa incumbent, kedepan tentu iklim kontestasinya akan meninggi seiring massifnya pergerakan figur kandidat dalam meyakinkan parpol dan membangun tingkat penerimaan di masyarakat,” katanya. Sejauh ini ada sejumlah nama yang disebut-sebut akan maju pada kontestasi lima tahunan itu. Ada figur lama, beberapa juga merupakan pendatang baru di kancah politik kota Palopo.


Figur lama, sebut saja misalnya Rahmat Masri Bandaso yang saat ini menjabat Wakil Walikota Palopo, Haidir Basir (Ketua PPP Palopo), Ahmad Syarifuddin Daud (Dewas BPJS Kesehatan) serta Budi Sada (Ketua Partai Gelora Palopo). Keempat figur ini sudah pernah bertarung secara langsung di gelanggang pilkada Palopo.
Sementara figur baru antara lain, Farid Kasim Judas (Kepala BKPSDM Palopo) dr Nasaruddin Nawir (Mantan Dirut RSUD Sawerigading), Kamal Dakka (Pengusaha) serta Bangun Tangke Padang. Kepada wartawan, Rahmat Masri Bandaso yang akrab disapa RMB memang belum secara terang-terangan ingin menyatakan akan maju sebagai calon walikota.
Namun, langkah politiknya sudah terbaca. Apalagi, ia sudah dua periode menjadi wakil walikota. Salah satu keuntungan RMB karena ia juga adalah Ketua DPD II Golkar Palopo. Jika mampu mempertahankan lima kursi yang diraih saat ini, Golkar bisa mengusung pasangan di pilkada tanpa koalisi dengan partai lainnya. Sebab, sarat untuk maju di pilkada Palopo hanya membutuhkan lima kursi.
” Tentu kita akan mendorong Pak RMB untuk maju calon walikota. Dengan catatan, pada pileg nanti Golkar bisa meraih minimal lima kursi di DPRD supaya kita bisa mengusung paket tanpa koalisi dengan partai lainnya,” kata Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taupan Pawe beberapa watu lalu.
Adapun Haidir Basir, sejak awal sudah mempersiapkan langkah politiknya dengan menjadi Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Palopo. Sang Pengabdi, tagline Haidir Basir punya massa militan yang siap memenangkannya di pilkada. Langkah yang sama juga ditempuh Budi Sada. Mantan Calon Wakil Walikota Palopo pada pilkada 2018 ini juga menjadi Ketua Partai Gelora.
Sebelum melangkah ke pilwalkot, Budi Sada akan mendapat ujian di pemilihan legislatif. Itu karena Partai Gelora tergolong mampu dan tidak memiliki kursi di DPRD Palopo. ” Kami fokus dulu untuk pileg. Partai Gelora harus punya kursi di DPRD Palopo. Minimal satu Dapil mampu meraih satu kursi,” katanya.
Sementara Ahmad Syarifuddin Daud atau akrab disapa Ome, pasca pilkada lalu, langsung terbang ke Jakarta. Saat ini, ia duduk sebagai Dewan Pengawas BPJS Kesehatan. Ia melepas Partai Hanura Kota Palopo. Kendati berada di Jakarta, Ome akan kembali bertarung di pilkada Palopo. Kekalahan yang diterima pada pilkada lalu akan menjadi pelajaram baginya untuk meraih kemenangan.
Yang menarik adalah munculnya figur baru. Salah satunya adalah Farid Kasim Judas. Hanya saja, hingga saat ini FKJ belum menentukan sikap apakah maju di pilwalkot atau DPR RI.
” Insya Allah, bulan Maret tahun mendatang, saya akan mundur sebagai PNS. Apakah maju di Palopo atau ke Jakarta itu tergantung hasil survei,” katanya saat bersilaturahmi dengan warga Wara Timur beberapa waktu lalu. FKJ sendiri mengaku sebelum mementukan sikap dirinya akan menerjunkan tim survei. ” Bulan ini, tim survei turun. Disitu akan terbaca. Masyarakat Palopo menginginkan saya maju dimana,” katanya.
FKJ sendiri dikenal sebagai orang dibalik layar kemenangan Judas Amir pada dua kali pilkada yang diikutinya di Palopo. FKJ juga punya hubungan spesial dengan petinggi Nasdem terutama Ketua Nasdem Sulsel, Rusdi Masse (RMS). Jika FKJ benar-benar maju, partai dengan jargon restorasi ini akan menjadi pengusungnya. Ia disebut-sebut juga akan maju sebagai caleg DPR RI.
” Tapi saya tidak mungkin mengikuti dua kontestasi. Karena itu membutuhkan energi dan biaya yang sangat besar. Keputusannya nanti Maret bertepatan dengan Ulang Tahun saya yang ke-40,” katanya.
Pendatang baru lainnya yang patut diperhitungkan adalah dokter Nasaruddin Nawir. Sejak sebulan terakhir ini, baliho pemilik RSUD Madyang Palopo ini sudah bertebaran di tempat-tempat strategis. Bahkan, ia mengaku keluarga sudah bermusyawarah dan mendorongnya untuk maju. ” Insya Allah saya akan maju, ” katanya.
Niat dr Nasaruddin ini mendapat respon positif dari Walikota Palopo, Judas Amir. Saat acara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Lapangan Pancasila pekan lalu, ia mengajak kepada seluruh insan kesehatan di Kota Palopo untuk memilih dr Nasar di pilwalkot Palopo. ” Kalau saya, saya dukung orang kesehatan menjadi Walikota Palopo. Tetapi jangan juga menghalangi calon lain,” katanya. Saat melontarkan pernyataan tersebut, dr Nasaruddin juga hadir di acara itu.
Adapun dua pendatang baru lainnya, Kamal Dakka dan Bangun Tangke Padang, juga sudah melakukan sosialisasi sejak jauh hari sebelumnya. Sosialisasinya lebih banyak melalui media sosial dan baliho. (ayb/roy)