BELOPA — Warga Kabupaten Luwu hingga kini masih kesulitan mendapatkan tabung kilo. Padahal, saat ini sudah beberapa lebih dari satu pekan lebaran Idul Adha. Selain langka, harga tabung juga melambung tinggi di tingkat pengecer dari rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu.
Oleh karenanya, Dinas Perdagangan Kabupaten Luwu bersama Staf Ahli Bupati bidang Ekonomi, Keuangan dan SDA buru-buru sidak beberapa pangkalan, Senin (10/7/2023). Staf Ahli Bupati Luwu bidang Ekonomi, Keuangan, Keuangan dan SDA Suparman mengaku, timnya menyasar pangkalan di 4 kecamatan. Empat kecamatan itu yakni Kecamatan Belopa, Kamanre, Ponrang Selatan, dan Ponrang.
“Saat ini di masyarakat sedang terjadi kelangkaan hingga kenaikan harga tabung gas elpiji 3 kilogram. Bahkan kami menerima laporan mencapai Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per tabung. Sehingga kami lakukan sidak ini untuk mengetahui sumber permasalahan darimana,” jelasnya, Selasa (11/7/2023).
Dari keterangan Suparman, pemilik Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PT AMZ Gazindo Utama di Desa Tarramatekkeng, Kecamatan Ponrang, Luwu milik Suparman menerangkan, tidak ada pengurangan suplai gas elpiji yang disalurkan ke agen maupun pangkalan. “Berdasarkan laporan yang kami terima, tidak ada pengurangan jumlah tabung yang disalurkan dari SPBE ke Agen maupun Pangkalan,” ujarnya.


Manager PT AMZ Gasindo Utama, Ardisal menjelaskan, setiap hari pihaknya mensuplai 14 hingga 15 mobil berisikan 560 tabung khusus wilayah Kabupaten Luwu. “Kecuali hari libur dan tanggal merah kami tidak melakukan pengisian, namun suplai ditambahkan pada sebelum dan setelah hari libur,” pungkasnya.
Inspektur Pembatu Wilayah III Kabupaten Luwu, Irwan meminta masyarakat melaporkan kepada pemerintah jika mendapati agen atau pangkalan yang melakukan penimbunan. “Untuk masyarakat, segera melaporkan kepada pemerintah jika memgetahui agen yang melakukan penimbunan. Atau penjualan tabung gas bersubsidi yang tidak sesuai ketentuan dan peruntukannya,” tuturnya. (*)