Pembunuh Rati, Ibu Tiga Anak Asal Lamasi Belum Ditangkap, Ini Penjelasan Kapolres Morowali

731
Alm Rati semasa hidupnya (ft/ist)
ADVERTISEMENT

PALOPO–Kasus kematian tragis Rati, ibu tiga anak asal Lamasi, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, masih mengundang tanda tanya besar. Indikasi kuat, ibu tiga anak ini diduga menemui ajalnya karena dibunuh.

Namun hingga saat ini, hampir sepekan sudah Ratih meninggal dunia dan telah dikuburkan, tetapi pelaku belum tertangkap.

ADVERTISEMENT

Mayat Rati ditemukan dalam kamar rumah di Kecamatan Bahodopi, Morowali pada Kamis (16/11/2023) lalu, sekitar pukul 19.00 Wita. Polisi menduga Ratih merupakan korban pembunuhan.

Karena pelaku belum tertangkap, Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Seriti di Morowali angkat suara. Kapolda Sulawesi Tengah didesak
mengusut tuntas tewasnya Rati.

ADVERTISEMENT

Weldi Gasong dari Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Seriti di Morowali, sangat mengecam atas terjadinya pembunuhan ini yang sampai sekarang belum diketahui motif pembunuhanya.

“Saya mendapatkan informasi atas meninggalnya salah satu warga desa kami melalui grup “Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Seriti” (IPPMS). Setelah melihat saudari kami yang dibunuh secara tragis, membuat kami semuanya tidak tinggal diam, kami akan terus berupaya berkomunikasi ke pihak kepolisian atas kejadian ini,” ujar Weldi Gasong.

“Maka dari itu tindakan kejam ini tidak harus dibiarkan begitu saja, mewakili Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Seriti meminta ke Kapolda Sulawesi Tengah dan Kapolres Morowali juga harus segera bertindak cepat,” ungkap Weldi Gasong.

Kapolres Morowali, AKBP Suprianto, membenarkan indikasi kuat Rati korban pembunuhan. Dia mengatakan, korban diduga meninggal sudah 5 hari sebelum jasadnya ditemukan warga membusuk dalam rumah.

Indikasi kuat bahwa Rati diduga jadi korban pembunuhan lantaran kaki dan tangannya terikat, serta tidak mengenakan pakaian. “Tanda-tanda yang jelas adalah tangan dan kaki kondisi terikat. Kondisi korban yang sudah diperkirakan meninggal 4-5 hari sebelum ditemukan,” terangnya.

Suprianto mengungkapkan pihaknya telah menerima hasil visum. Hanya saja, saat ini tanda-tanda kekerasan masih sulit dilihat lantaran kondisi jasad korban sudah membusuk dan berulat. “Untuk hasil visum, penyampaian dari medis susah tanda-tanda itu dilihat karena kondisi korban sudah membusuk dan sudah berulat,” ungkapnya.

Selain itu, Suprianto juga belum bisa memastikan apakah Rati juga menjadi korban pemerkosaan lantaran ditemukan warga dalam kondisi bugil. Dia mengaku masih menyelidiki kasus tersebut. “Ini yang belum bisa kami pastikan (dugaan Ratih jadi korban pemerkosaan),” pungkasnya.

Suprianto menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian korban. Pihaknya juga sudah memeriksa saksi-saksi dan melakukan visum.

“Polres Morowali sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan sudah divisum dan akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut serta gelar perkara, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat tersebut,” pungkasnya. (***)

 

ADVERTISEMENT