Putra Luwu Timur Mayor Edy Wahyu Satriyadi Jabat Danyon Kopasus, Begini Perjuangannya…

284
ADVERTISEMENT

JAKARTA — Mayor Inf Edy Wahyu Satriyadi, dilantik menjadi Komandan Batalyon 11 Grup 1 Kopassus/Atulo Sena Baladika, Rabu, (1/2/2023) lalu. Lelaki kelahiran Luwu Timur 15 Oktober 1984 ini merupakan putra Tana Luwu pertama yang menjadi komandan di pasukan elit TNI itu.

Edy merupakan anak bungsu tiga bersaudara dari pasangan H Burahim Badulo dan Hj Emy Suyato. Lantas bagaimana perjuangannya sehingga bisa masuk di jajaran elit pasukan Baret Merah ini? Dikutip dari tribuntimur.com, sang kakak Gita Ikayani mengatakan, semasa kecil adiknya tersebut orangnya semangat dan sering juara kelas.

ADVERTISEMENT

Ia sekolah mulai dari TK, SD, SMP dan SMA di Sorowako, yaitu Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS) Sorowako. Mayor Edy sudah menunjukkah karekater pemimpin sejak masih sekolah, saat SMA YPS, dia menjabat sebagai ketua OSIS. Mayor Edy saat bersekolah adalah anak berprestasi juga di bidang olahraga seperti basket dan aktif di organisasi sekolah.

Ketika muda, Mayor Inf Edy Wahyu Satriyadi harus menempuh perjalanan darat sejauh kurang lebih 600 km dari kampungnya di Sorowako, Luwu Timur menuju Ibu Kota Sulawesi Selatan, Makassar. Tujuannya, mendaftar menjadi taruna Akademi Militer, Magelang melalui Kodam XVI/Wirabuana (sekarang Kodam XIV/Hasanuddin). Rute darat Lutim – Makassar ditempuh sekitar 12 jam.

ADVERTISEMENT

Tak heran jika ia bolos sekolah, dan mengakibatan sering tertinggal pelajaran. Usahanya tak sia-sia. Ia lolos masuk seleksi Akmil, dan lulus tahun 2006. Tak hanya itu, dari 294 teman satu lichting, 31 orang di antaranya terpilih menjadi perwira korps baret merah. “Saya termasuk prajurit Komando angkatan 87,” tuturnya.

Sejak Letnan Dua hingga Kapten, ia tergabung dalam Grup 1 Kopassus. Setelah mengikuti Pendidikan lanjutan Perwira 2/Diklapa 2 dan berpangkat mayor, Edy dipindahtugaskan ke Pusdiklatpassus Kopassus sebagai Komandan Kursus TBM dan Para Dasar. Bidang yang berkaitan dengan airborne dan dunia terjun payung.

Suami dari Siti Meiliza Putri Hapsari yang telah dikaruniai dua orang anak ini, tercatat lulus Sesko Tahun 2020 (angkatan 59) dengan predikat terbaik ke-3. Jabatan sebelum Danyon 11 Grup 1 Kopassus adalah Pabandya Binkar Spers Kopassus. Sebagai pasukan elite, sejumlah penugasan telah dilakoni dengan baik. Di antaranya, operasi Papua dan Ekspedisi NKRI. Di luar negeri, ia pernah mendapat penugasan ke sejumlah negara. Antara lain Australia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. (*)

ADVERTISEMENT