PALOPO – Rumah Makan Rakjat (RMR) yang terletak di jalan anggrek Kota Palopo, ramai diserbu warga pada sore hari menjelang buka puasa. Pasalnya setiap hari rmr menyediakan sebanyak 350-400 paket takjil lengkap dengan makanan berat (nasi beserta lauk pauknya).
Bukan hanya saat bulan ramadhan saja, RMR juga menyediakan makan siang bagi masyarakat diluar bulan puasa sekitar 200 porsi setiap harinya.
Penyaluran tanpa syarat dan tanpa dipungut biaya apapun alias gratis membuat masyarakat antusias untuk datang dan menunggu pembagian paket buka puasa.
Bukan hanya dari kalangan orang dewasa, 30 persen yang datang adalah anak-anak tanpa membedakan status agama baik Islam maupun nasrani semuanya bisa datang untuk mengambil manfaat dari rmr.
Selama bulan suci ramadhan, RMR juga menyalurkan secara rutin paket buka puasa ke salah satu panti asuhan di kota palopo yang betul-betul membutuhkan.
Rumah Makan Rakjat didirikan oleh ustadz Arif Abu Syamil pertama di Banjarnegara jawa tengah saat wabah covid-19 menyerang dunia dan saat ini sudah tersebar di 19 kota dan kabupaten se-indonesia.
Kota Palopo merupakan kota pertama di sulawesi selatan serta kota ke enam se-indonesia yang menghadirkan rumah makan rakjat untuk masyarakat yang membutuhkan.
RMR hadir di kota palopo sejak tahun 2020 lalu, dimulai saat bencana melanda Masamba kabupaten luwu utara, rmr hadir membuat dapur umum untuk membantu saudara kita yang tertimpa musibah.
Sumber dana yang digunakan awalnya berasal dari vonder, para ketua dan pengurus, serta dari relawan, sejalan dengan itu hadirlah beberapa donatur yang tergerak hatinya untuk memberikan donasi sebab melihat RMR ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Khususnya warga Palopo, dan juga berasal dari masyarakat yang biasanya menerima manfaat dari RMR yang menyisihkan sedikit rezeki yang didapatkan apakah itu berbentuk uang atau bahan dapur.
Ketua RMR Kota Palopo, Muhammad Hilal, mengajak seluruh umat untuk membersamai dan peduli dengan memberikan dukungan bukan hanya dalam bentuk dana, bisa juga dalam bentuk bahan mentah, doa-doa dan menshare keberadaan RMR di kota palopo.
“Kami mengajak kepada saudara-saudara kami siapapun itu, untuk membersamai dan peduli dengan RMR. Karena RMR milik bersama, RMR bukan milik siapa-siapa, RMR milik masyarakat palopo,” ujarnya.
“Sehingga dukungan yang kami harapkan bukan hanya dalam bentuk dana, bisa juga dalam bentuk bahan mentah, dalam bentuk doa-doa, dalam bentuk menshare dan menyampaikan kepada saudara-saudaranya yang lain, ini semua cara-cara untuk bagaimana rmr ini akan tetap di hati masyarakat,” tambahnya.
“Bagi siapa saja yang kebetulan lewat atau yang sudah tau jadwalnya silahkan datang di rmr untuk menjemput iftar (buka puasa) yah tentunya sekemampuan kami,” jelasnya.
“Tentunya apa yang sudah kami buat ini, tidak lepas daripada jasa pendiri rmr, ustadz Arif Abu Syamil dan para pendiri-pendiri tentunya yang mengawali berdirinya RMR ini, kemudian terima kasih sebesar-besarnya kepada para pengurus, relawan, donatur dan para simpatisan-simpatisan kami karena meraka atas izin Allah rmr ada sampai sekarang ini,” pungkasnya.
Sementara salah seorang penerima manfaat RMR, Rustam, menyampaikan ucapan terima kasih dan mendoakan seluruh pihak yang terkait atas hadirnya RMR di Kota Palopo. (Nad)