Serangan Teroris di Mabes Polri Sesuai Ramalan JK Beberapa Hari Lalu

533
HM Jusuf Kalla
ADVERTISEMENT

JAKARTA–Menyusul serangan dua teroris ke Mabes Polri, Rabu (31/3), dimana terjadi baku tembak, Publik kemudian teringat akan pernyataan mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) dua hari lalu, pasca ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Saat itu, JK meminta petugas dan masyarakat tetap waspada terkait adanya gerakan teroris nasional yang akan terjadi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Disebutkan oleh Jusuf Kalla, seperti dilansir Koran Seruya dari Tempo, jika akan ada lagi teror yang terjadi secara nasional usai aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Hal tersebut didasari atas ditemukannya bom di lokasi penggerebekan yang dilakukan oleh aparat berwenang.

ADVERTISEMENT

Beberapa penemuan bom di lokasi tempat penggerebekan pelaku terduga teroris inilah yang dinilai akan ada gerakan teror secara nasional yang akan terjadi nantinya. Karenanya Jusuf Kalla meminta masyarakat untuk berhati-hati.

Bahkan tokoh Sulsel itu mengungkap adanya gerakan aksi teror yang lebih besar terjadi. Aksi teror inilah yang kemudian disebut sebagai teror nasional.

Pernyataan mantan Wapres JK dikeluarkan setelah penggerebekan Condet dan Bekasi dan ditemukan adanya bom.

Penggerebekan jaringan diduga teroris oleh Densus 88 di wilayah Bekasi dan Condet dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. Jika ada tindakan penggerebekan yang dilakukan oleh Densus 88 terkait aksi jaringan teroris tersebut.

“Iya benar (melakukan penggeledahan di lokasi terduga teroris),” kata Kombes Yusri kepada wartawan, Senin 29 Maret 2020.

Ditambahkan Yusri menyebut lokasi pertama terletak di Kabupaten Bekasi, lokasi tersebut yakni di sebuah bengkel di jalan Raya Cikarang, Cibarusah, Kaputen Bekasi.

“TKP kedua di Jalan Raya Condet, Kelurahan Bale Kambang, Kramat Jati, Jakarta Timur,” beber Yusri.

Kepolisian sendiri terus melakukan penggerebekan terkait jaringan teroris setelah aksi kebobolan pihak keamanan Polri dengan adanya peristiwa bom di Makassar.

Pengamat Terorisme Universitas Indonesia (UI) Ridwan Habib memprediksi, bahan peledak yang digunakan untuk merakit bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan bisa dibeli secara online, katanya.

Ini videonya, yang dikutip dari Youtube Tribun News:

(*)

ADVERTISEMENT