BELOPA — Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Amang Usman, menegaskan dirinya sama sekali tidak tahu jika ada dugaan kepala sekolah (Kepsek) di Luwu yang dilantik September 2019 lalu, ‘menyetor’ sejumlah uang kepada Kadis Pepustakaan dan Kearsipan, Asbullah.
” Mungkin hanya isu itu. Tidak benar itu. Yang saya tahu, mereka yang dilantik itu sudah memenuhi syarat,” katanya singkat saat dihubungi via WhatsApp, Minggu (13/10/2019). Sebelumnya diberitakan sebuah surat yang dikirim oleh Badaruddin dan ditembuskan ke Bupati Wakil Bupati Luwu serta penegak hukum merebak di media sosial.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Badaruddin itu, mengungkap adanya dugaan pembayaran sejumlah uang oleh kepala sekolah (Kepsek) yang dilantik baru-baru ini di Kabupaten Luwu.
Dalam surat ditulis bahwa penyerahan uang dilakukan di salah satu hotel di Kota Palopo beberapa waktu lalu. Uang tersebut kata Badaruddin, diserahkan kepada Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Luwu, Asbullah.
Sayangnya, tidak disebutkan jumlah uang yang disetor calon kepsek di Luwu. Asbullah yang dimintai tanggapannya membantah adanya dugaan penyetoran uang untuk pengangkatan kepsek.
BACA JUGA : Merebak, Kepsek Baru Dilantik di Luwu Diduga ‘Nyetor’ Uang di Salah Satu Hotel di Palopo
Dia menceritakan, dirinya ingin menemui Tenaga Ahli Bupati bidang Pendidikan, Arsalam Fattah untuk membahas seleksi Calon Kepala Sekolah (Cakep). Kebetulan, Arsalam tengah berada di salah satu hotel di Palopo.
” Setelah bertemu pak Arsalam di hotel, kami ke warkop. Kemudian datang sejumlah guru dan membayar kopi. Itu saja. Jadi saya tegaskan, tidak ada sama sekali pembayaran untuk pengangkatan kepsek. Demi Allah,” katanya saat dihubungi via telponya, Minggu (13/10/2019) pagi.
Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak menyarankan kepada Asbullah yang namanya disebut dalam surat itu untuk melapor ke polisi karena sudah termasuk pencemaran nama baik. Apalagi kata dia, hal tersebut sudah menyangkut wibawa pemerintah. (fit)