Stok Tespek Kosong dan Pelayanan Kurang Menyenangkan, Warga Kecewa dengan Puskesmas Malili Luwu Timur

1900
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM – Seorang wanita berinisial UR 29 tahun, warga Kecamatan Malili, mengaku menerima pelayanan buruk dari petugas kesehatan saat memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Malili, Kabupaten Luwu Timur, Rabu (24/11/2021).

UR mengungkapkan jika saat melakukan pemeriksaan kehamilannya di Puskesmas Malili, dirinya mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari petugas kesehatan saat berada di ruangan Kesehatan, Ibu dan Anak (KIA).

ADVERTISEMENT

Kejadian itu bermula saat, UR selesai melakukan tahapan pemeriksaan seperti menimbang berat badan dan tensi di ruangan KIA. Setelah itu UR lalu diberi selembar kertas dan suruh keluar ruangan.

“Ditempat kehamilan KIA, disitu mi tadi tempat KIA sempat mi diperiksa ditanya-tanya golongan darahnya, terus ditimbang sama di tensi. Setelah itu dikasi ma kertas selembar. Terus dia bilang keluar maki (petugas kesehatan-red), jadi saya keluar,” Ungkap UR yang diminta di inisialkan namanya.

ADVERTISEMENT

Setelah menunggu sekitar 30 menit, UR dipanggil kembali masuk ke ruangan KIA dan petugas meminta kembali kertas yang diberikan kepada UR dan mempertanyakan HB (kadar Hemoglobin-red).

Setelah selang 30 menit saya dipanggil masuk. Jadi saya masuk, dia minta kembali itu kertas saya ditanya berapa HB ta, terus saya jawab saya tidak tau. dia tanya ka tida ke Lab ki kah,” kata UR.

“Lalu saya jawab, kan saya tidak disuruh ke Lab cuma disuruh keluar,” Tambahnya.

Karena tidak ke Lab, UR lalu mendapat pelayanan kurang mengenakkan. Dimana UR mengaku diperlakukan oleh petugas dengan nada penekanan karena tidak ke Lab.

“Saya tidak diarahkan ke Lab, cuma disuruh keluar. Seandainya saya diarahkan pasti saya di ke Lab,” bebernya.

Saat masih berada di ruang KIA UR lalu diajak oleh seorang petugas kesehatan dengan dalil ingin menemani UR ke Lab untuk mengecek kehamilan menggunakan Tespek.

“Di ruang KIA ada satu orang datang saya dipanggil. Dia bilang sini ki saya temani ki ke Lab. Pasa saya keluar ditunjukan Lab. Itu sana’e Lab (UR menirukan bahasa petugas kesehatan). Saya jawab bukannya saya tidak lihat tetapi saya tidak diarahkan,” cetusnya.

Setelah itu, lanjut UR dirinya menuju ke Lab sesampai di sana petugas menyampaikan jika alat Tespek sudah habis dan arahkan untuk membeli alat Tespek diluar.

“Setelah saya di Lab, saya disampaikan kalau Tespek kosong. Tidak ada tespek bu kosong. Saya kembali ke KIA, lalu semua petugas bicara itu Tespek kosong memang anggarannya 2022 pi nanti baru ada, lalu saya disuruh beli diluar,” jelasnya.

Karena merasa kecewa atas pelayanan di Puskesmas Malili,UR lalu kembali dengan meneteskan air mata dan memilih tidak melanjutkan pemeriksaan kehamilannya di Puskesmas. (Rah)

ADVERTISEMENT